Bantuan Sumur Bor Panel Surya Upaya Antisipasi Kekeringan di Food Estate

Kabupaten Sumba Tengah, NTT merupakan salah satu lokasi yang ditunjuk menjadi kawasan food estate untuk mendukung ketahanan pangan nasional. (Kementan)

Editor: Arif Sodhiq - Senin, 7 Juni 2021 | 17:30 WIB

SariAgri -  Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan untuk Kelompok Tani (Poktan) di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan itu untuk mengantisipasi dampak kekeringan memasuki musim kemarau tahun 2021.

Kabupaten Sumba Tengah merupakan salah satu lokasi yang ditunjuk menjadi kawasan food estate untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Berbagai fasilitas bantuan disiapkan untuk mendukung produktivitas pertanaman di kawasan food estate.

Koordinator Substansi Penanggulangan Dampak Perubahan Iklim (PDPI), Sri Aswita mengatakan bantuan itu sebagai upaya mendukung program food estate.

“Kami sudah mengalokasikan anggaran tahun 2020 untuk pembuatan dan rehabilitasi sumur bor panel surya sebanyak 23 unit yang dilaksanakan pada 3 kecamatan di Kabupaten Sumba tengah," ujar Aswita, Senin (7/6/2021).

Pembuatan dan rehabiitasi sumur bor panel surya merupakan salah satu upaya antisipasi dampak kekeringan di kawasan food estate dengan memanfaatkan tenaga surya sebagai penggerak pompa air sehingga sangat cocok digunakan di tempat sulit dijangkau aliran listrik karena mesin dapat bekerja secara mandiri.

Pemilihan teknologi sumur bor panel surya karena selama ini petani sering mengalami kendala biaya operasional pompa air untuk kebutuhan selama masa tanam di musim kemarau yang tidak sedikit sehingga banyak lahan sawah menjadi tidak produktif.

Sumur bor panel surya memiliki beberapa kelebihan dibanding tenaga listrik atau BBM di antaranya tidak perlu biaya operasional pompa. Selain itu meski cuaca mendung atau hujan, mesin tetap bekerja menangkap sinar matahari.

Salah satu lokasi sumur bor panel surya berada di Poktan Namu Kima Nyuma. Sekretaris Poktan, Oris Hahobang merasa senang mendapat bantuan sumur bor itu.

“Setiap tahunnya kami biasanya hanya tanam padi satu kali saja yaitu saat musim hujan seperti saat ini. Kalau musim kemarau, kami tidak tanam karena tidak ada air untuk mengairi sawah kami. Kekeringan di wilayah kami biasanya mulai dari bulan Juni sampai dengan Oktober. Tetapi dengan adanya bantuan sumur bor ini, kami siap tanam di musim kemarau juga," kata Oris.

Program nasional food estate bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar dengan konsep pengembangan pangan terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan dan peternakan untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang.

Pada tahun 2020, program food estate di Sumba Tengah awalnya seluas 5.000 ha. Selanjutnya pada 2021 dikembangkan menjadi 10.000 ha yang akan ditanami padi, jagung dan tanaman hortikultura.

Dikatakan Aswita, kegiatan pembuatan sumur bor panel surya di Sumba Tengah sudah 100% terealisasi dengan baik. Dia berharap dengan adanya program itu, lahan pertanian yang awalnya kering dan tidak dimanfaatkan dapat menjadi lahan produktif. Petani juga dapat lebih bersemangat lagi untuk menanam karena masalah pengairan sudah terbantu dengan sumur bor panel surya.

Baca Juga: Bantuan Sumur Bor Panel Surya Upaya Antisipasi Kekeringan di Food Estate
NTP dan NTUP Naik, Kementan: Kesejahteraan Petani Jadi Agenda Utama

"Selain itu petani juga diharapkan dapat menjaga dan merawat sumur bor panel surya ini dengan baik agar tidak cepat rusak atau hilang sehingga nilai manfaatnya akan lebih lama, tidak hanya satu atau dua musim tanam saja," katanya.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Mohammad Takdir Mulyadi berharap dengan adanya bantuan sumur bor tenaga surya akan menjadi stimulus bagi petani untuk menanam, tidak hanya saat musim hujan tapi juga saat musim kemarau. 

Video terkait: