Bongkar Sindikat Mafia Beras, Maling Pangan yang Sengsarakan Rakyat

Editor: Dera - Minggu, 12 Februari 2023 | 14:00 WIB
Sariagri - Berawal dari kecurigaan banyak pihak, sindikat mafia beras di Tanah Air perlahan mulai terungkap. Bahkan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengaku geram dengan 'praktik nakal' permainan mafia beras yang sangat merugikan negara dan rakyat.
Tanpa ampun, Buwas menyebut akan bertindak tegas kepada jajarannya yang terbukti "bermain" di balik tingginya harga beras. Dirinya pun secara blak-blakan mengatakan sudah mengantongi bukti berupa rekaman dan dokumentasi terkait penyelewengan beras di lapangan.
Mantan perwira tinggi Polri itu menegaskan Bulog tidak butuh manusia yang tak memiliki integritas dan komitmen atas penugasan yang diberikan pemerintah. Dirinya bahkan mencurigai adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja menginginkan dirinya tak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di BUMN pangan tersebut.
Namun pernyataan Buwas menuai reaksi dari berbagai kalangan, salah satunya Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, yang mengatakan bahwa dugaan mafia beras perlu diteliti lebih jauh. Sementara Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa meyakini bahwa kenaikan harga beras saat ini bukan disebabkan mafia, melainkan serapan Bulog yang rendah.
Bongkar kecurangan distribusi beras
Akan tetapi, dalam inspeksi mendadak yang dilakukan beberapa waktu, Bulog dan Satgas Pangan Polda Banten berhasil menangkap 7 tersangka yang melakukan tindak pidana perlindungan konsumen dan persaingan dagang, dengan melakukan penyimpangan atau kecurangan distribusi beras Bulog.
“Apa yang saya sampaikan minggu lalu terbukti hari ini, dan saya yakin hal ini akan diurut oleh Kepolisian tentang siapa dalangnya dan siapa saja yang terlibat dalam kasus ini” kata Budi Waseso secara tegas.
Selanjutnya Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto menyampaikan bahwa ada 6 modus yang dilakukan oleh tersangka yaitu repacking beras Bulog menjadi beras premium dengan berbagai merek, mengoplos beras Bulog dengan beras lokal, menjual beras diatas harga HET, memanipulasi DO dari distributor maupun mitra Bulog, masuk ke tempat penggilingan padi seolah-olah merek sendiri dan memonopoli sistem dagang.
Baca Juga: Bongkar Sindikat Mafia Beras, Maling Pangan yang Sengsarakan RakyatDKI Ajukan Alokasi Cadangan Beras Sebanyak 5.000 Ton
Satgas pangan Polda Banten juga memamerkan barang bukti sebanyak 350 ton beras Bulog yang berhasil disita, baik yang sudah direpacking maupun yang belum.
Meski kasus penyelewengan beras kini mulai terbongkar, namun akankah "dalang utama" mafia beras di Republik ini benar-benar bisa diberantas?