Menteri BUMN Dorong Pesantren Membangun Industri Halal di Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir berkunjung ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang Jawa Timur. (Sariagri/Arief L)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 20 Juni 2022 | 13:20 WIB

Sariagri - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyayangkan posisi Indonesia yang masih menjadi penonton dalam industri halal secara global. Sebabnya, kontribusi Indonesia sebagai produsen produk halal dunia tergolong masih minim.

“jangan sampai kita hanya menjadi buih ditengah lautan dan tidak menjadi ombak. Karena apa, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim justru tidak masuk dalam 10 besar industri halal global,” beber Erick Thohir kepada Sariagri seusai menghadiri acara di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang Jawa Timur, Sabtu (18/6/2022).

Padahal, lanjutnya, sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekuatan yang potensial sebagai pemain utama industri halal global.

"Kita harus meningkatkan kapabilitas kita. Jangan di era dunia yang berubah, kita tertinggal. Kita hanya jadi penonton, ini banyak tanda-tandanya. Kita merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Tetapi kalau bicara industri halal, di 10 besar negara yang memproduksi produk-produk halal, Indonesia tidak masuk,” kata dia memberi penekanan.

Erick menyebutkan diantara 10 besar negara tersebut ada Amerika Serikat, Brasil dan Taiwan. Sementara, tidak ada Indonesia.

Karena itu, menurutnya upaya membangun industri halal juga terus dilakukan pemerintah, antara lain dengan mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar bangkit setelah sebelumnya dihantam pandemi.

“Kita juga mendorong program ibu-ibu Mekaar (membina ekonomi keluarga sejahtera) yang ada di desa-desa, pinjaman Rp1 juta sampai Rp4 juta tanpa agunan. Kenapa? Supaya bisa ikut menjaga pembangunan ekonomi keluarga dan menunjang pendidikan,” tegas Erick Thohir.

Untuk itu, ia berharap golongan muda khususnya kalangan santri untuk tidak hanya menjadi penonton, melainkan bergerak untuk meningkatkan kemampuannya.

"Kita harus bersepakat, kita harus merajut meningkatkan kapabilitas kita. Jangan di era dunia yang berubah, kita tertinggal dan kita jadi penonton saja," kata pria yang juga menjadi ketua umum Masyarakat Ekonomi Syariah tersebut.

Erick mengatakan dirinya telah merancang program guna peningkatan kemampuan anak-anak muda Indonesia. Melalui CSR di tubuh BUMN, program beasiswa hingga peningkatan UMKM akan digelontorkan untuk mendorong industri halal di Indonesia.

"Jadi, kami mendorong yang namanya muslimpreneur, ekonomi pesantren, masjid-masjid juga. Coba kita bangun warung kopi supaya ada kehidupan ekonomi. Dan juga santri-santri kita harus tingkatkan. Karena itu, BUMN punya program magang untuk santri. Alhamdulillah sudah 2.400 santri," pungkasnya.

Disisi lain, Ketua Umum Yayasan Ponpes Bahrul Ulum (PPBU) Jombang, Dr KH M Wafiyul Ahdi mendukung upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk melibatkan pesantren untuk mengembangkan industri halal di Indonesia. Menurutnya hal tersebut adalah keputusan yang tepat.

“Saya kira kebijakan ini perlu didukung khususnya oleh komunitas pesantren,” tutur pria yang karib di sapa Gus Wafi ini.

Ia bahkan mendiskusikan peran ponpes secara mendalam bersama Erick Thohir. Menurutnya keberadaan pesantren tidak boleh diabaikan dalam upaya mewujudkan industri halal di tanah air.

“Tadi juga sudah saya sampaikan di forum terbatas. Untuk menciptakan industri halal dan masyarakat ekonomi syariah, maka salah satu yang tidak boleh ditinggalkan adalah komunitas pesantren,” ujar Gus Wafi.

Ia juga mengapresiasi upaya Erick Thohir melibatkan pesantren untuk membangun industri halal di Indonesia. Terbukti dengan program-program gagasan Erick Thohir untuk peningkatan SDM para santri di pesantren.

Baca Juga: Menteri BUMN Dorong Pesantren Membangun Industri Halal di Indonesia
Tak Ingin Kalah dari Thailand, Indonesia Ingin Jadi Dapur Halal Global

Program ini di antaranya adalah Muslim Leader Prenenur dan Santri Magang di BUMN. Gus Wafi menegaskan program gagasan Erick Thohir tersebut membuka pengalaman dan pengetahuan baru dari para santri.

“Contohnya santri magang di BUMN. Punya keterampilan dan kecakapan yang bisa mereka kembangkan ketika pemberdayaan masyarakat. Sehingga menciptakan Masyarakat Ekonomi Syariah tidak sekadar teori tapi juga pengalaman mereka,” pungkasnya.