Harga Biji-bijian Naik, Pasar Khawatirkan Pasokan dari Laut Hitam

Tanaman pangan gandum. (Pixabay)

Editor: Yoyok - Senin, 6 Juni 2022 | 13:50 WIB

Sariagri - Harga gandum berjangka Chicago pada Senin (6/6) melambung hampir 4 persen atau naik untuk sesi kedua dalam tiga sesi. Ini terjadi karena pasar khawatirkan atas pasokan dari wilayah Laut Hitam dan permintaan yang kuat menopang harga.

Harga jagung berjangka juga melonjak lebih dari 1 persen sementara kedelai menguat lebih dari setengah persen.

Reuters melaporkan kontrak gandum yang paling aktif di Chicago Board of Trade (CBOT) melejit 3,70 persen menjadi 1.078,50 dolar AS per bushel atau gantang pada pukul 11.05 WIB. Harga jagung melesat 1,31 persen menjadi 736,50 dolar AS per bushel dan kedelai meningkat 0,72 persen menjadi 1.710 dolar AS per bushel.

"Rusia mencoba untuk memberikan lebih banyak tekanan pada dunia untuk mencabut sanksi dengan menyabotase pasokan pangan dunia," kata Ole Houe, Direktur IKON Commodities di Sydney. 

"Dan mengetahui bahwa mereka duduk di tumpukan besar makanan untuk ekspor tahun ini."

Kekhawatiran meningkat tentang pengiriman komoditas biji-bijian dari wilayah utama Laut Hitam setelah Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv. Serangan ini untuk pertama kali dalam lebih dari sebulan.

Pasokan gandum global mengetat setelah invasi Rusia ke Ukraina awal tahun ini, membatasi pasokan dari salah satu wilayah eksportir utama dunia itu. Cuaca buruk di Amerika Serikat menambah tekanan bagi pasokan.

Dimulainya kembali perdagangan laut Ukraina dipandang penting bagi pasar biji-bijian, terutama setelah India bulan lalu memutuskan untuk melarang sebagian besar ekspor gandum.

Ukraina adalah eksportir jagung terbesar keempat di dunia dan eksportir gandum keenam sebelum invasi Rusia, menurut data International Grains Council.

Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (3/6), membantah Moskow mencegah pelabuhan Ukraina mengekspor biji-bijian dan mengatakan solusi terbaik adalah mengirimkannya melalui Belarusia, asalkan sanksi terhadap negara itu dicabut.

Juru bicara PBB mengungkapkan Kepala bantuan PBB Martin Griffiths melakukan diskusi terbuka dan konstruktif dengan pejabat Rusia di Moskow untuk memfasilitasi ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam.

Sovecon, salah satu konsultan pertanian terbesar di Moskow, mengatakan telah menaikkan perkiraan untuk ekspor gandum Rusia pada musim pemasaran Juli-Juni sebesar 1,3 juta ton menjadi rekor 42,3 juta ton.

Sementara itu, kondisi tanaman gandum lunak Prancis menurun selama lima minggu berturut-turut, menurut data dari kantor pertanian FranceAgriMer, karena kekeringan berlanjut di produsen gandum terbesar Uni Eropa itu.

Diperkirakan 67 persen tanaman gandum lunak berada dalam kondisi baik atau sangat baik dalam sepekan hingga 30 Mei, turun dari 69 persen minggu sebelumnya, FranceAgriMer mengatakan dalam laporan sereal.

Baca Juga: Harga Biji-bijian Naik, Pasar Khawatirkan Pasokan dari Laut Hitam
Kondisi Cuaca Memburuk, Harga Kedelai dan Gandum Berjangka Naik

India tidak memiliki rencana untuk mengekang ekspor makanan untuk saat ini, kata pejabat negara itu, Jumat, beberapa minggu setelah New Delhi melarang ekspor gandum swasta.

Keputusan pemerintah untuk melarang ekspor gandum dan membatasi ekspor gula juga menimbulkan keraguan tentang pembatasan pada penjualan beras di luar negeri.