Indonesia Tidak Benar-benar Lepas dari Impor Beras, Ini Faktanya

Ilustrasi beras. (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 2 Juni 2022 | 14:30 WIB

Anggota Komisi IV DPR RI Slamet mengatakan tidak benar jika harga beras di Indonesia lebih murah dari negara lain. Menurut dia, harga beras di Indonesia justru lebih mahal dari di luar negeri. 

Tidak benar harga beras di Indonesia lebih murah dari harga di luar negeri. Harga beras di Indonesia selalu lebih mahal rata-rata 2 kali lipat dari harga beras di luar negeri. Harga beras di Indonesia rata-rata Rp10 ribu per kilo, harga di luar 5 ribu per kilogam,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Sariagri.id.

Terkait impor, Slamet mengungkapkan sejak tahun 2019 Bulog mengatakan tidak melakukan impor beras. Namun, lanjut dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada impor beras di luar instansi pemerintah itu.

“Data BPS memperlihatkan selalu ada impor setiap tahun (tidak pernah tidak impor), berarti ada pihak di luar Bulog yang melakukan impor,” tegasnya.

Anggota DPR Fraksi Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) itu  mengutip data impor beras Indonesia dari BPS yaitu tahun 2018 sebanyak 2,25 juta ton atau senilai 1 miliar dolar AS, 2019 (444 ribu ton/184 juta dolar AS), 2020 (356 ribu ton/195 juta dolar AS), 2021 (407 ribu ton/183 juta dolar AS) dan tahun 2022 sampai Februari (42.5 ribu ton/17.4 juta dolar AS). 

Baca Juga: Indonesia Tidak Benar-benar Lepas dari Impor Beras, Ini Faktanya
Stok Berlebih dan Segera Panen, Ketersediaan Beras Tahun 2022 Aman

Sariagri - Pernyataan Slamet menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Raker Nasional V Projo di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu bahwa harga beras di Indonesia dijual lebih murah dibanding negara lain.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan Indonesia sudah tidak lagi mengimpor beras, di mana sebelumnya dari tahun ke tahun kerap mengimpor 1,5 - 2 juta ton beras.