Ekspor Dibuka Lagi Bentuk Ketidaksiapan Pemerintah Kawal Distribusi Migor

Distribusi minyak goreng curah di Kediri, Jawa Timur. (Antara)

Editor: Reza P - Sabtu, 21 Mei 2022 | 12:00 WIB

Sariagri - Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan menyatakan dibukanya ekspor CPO dan minyak goreng sebagai bukti ketidaksiapan Pemerintah dalam mengawal teknis regulasi distribusi minyak goreng (migor).

“Presiden mengharapkan agar HET bisa bisa terpenuhi di pasar tradisional dan barang melimpah tetapi faktanya kami belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah di pasar tradisional,” ujarnya dalam keterangan resmi IKKAPI.

Menurutnya, ekspor memang harus dibuka agar pendapatan negara terus berjalan, namun, kata dia, pasokan di dalam negeri juga harus terpenuhi.

Untuk itu, pihaknya meminta Kementerian terkait untuk mencari cara yang tepat agar distribusi bisa berjalan dengan baik dan pasokan minyak goreng mudah ditemukan di pasaran. Parahnya, lanjut dia, hingga saat ini harga minyak goreng masih terpantau tinggi di pasar.

Baca Juga: Ekspor Dibuka Lagi Bentuk Ketidaksiapan Pemerintah Kawal Distribusi Migor
Soal Minyak Goreng, DPR: Bulog Jangan Banyak Wacana dan Obral Janji

“Jika stok minyak goreng melimpah di pasar, diharapkan harga terus menurun. Sampai detik ini harga minyak goreng curah masih di atas Rp17.000 per liter sampai Rp18.000 per liter, bahkan ada yang Rp19.000 per liter,” tandasnya.

Lebih lanjut Reynaldi mengungkapkan bahwa pihaknya kecewa terhadap Menteri Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan karena tidak mampu melakukan realisasi perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).