Ketahui Petis Udang, Bumbu Masakan Jawa Timur dengan Rasa dan Aroma Khas
Editor: Tanti Malasari - Rabu, 18 Mei 2022 | 14:30 WIB
Sariagri - Rahasia kenikmatan masakan Indonesia terletak pada bumbu dan rempah-rempahnya. Selain terasi, ada juga petis udang sidoarjo yang cukup populer. Petis ini sering digunakan sebagai salah satu bumbu masakan. Sebenarnya apa itu petis, berikut ulasan lengkapnya.
Apa itu petis udang?
Petis adalah salah satu hasil olahan udang yang direbus hingga airnya habis dan berbentuk seperti pasta. Ada ciri khas dari makanan ini, yaitu memiliki aroma yang tajam dan tekstur yang halus.
Dalam proses pembuatannya, petis ditambahkan garam dan karamel dari gula merah sehingga petis berwarna cokelat kehitaman dan rasanya agak manis.
Petis biasanya dijual dengan kemasan daun pisang kering atau bungkus plastik. Karena rasa dan aromanya yang tajam, petis digunakan cukup dalam jumlah yang sedikit saja.
Lain halnya dengan terasi yang harus dibakar atau dimasak terlebuh dahulu. Petis bisa langsung digunakan setelah proses produksi selesai.
Ciri petis yang masih baik biasanya beraroma segar, teksturnya halus, tidak ada bintik-bintik putih pada permukaannya.
Untuk mendapatkannya kamu bisa membeli petis udang di indomaret, harga petis udang di indomaret relatif terjangkau. Selain itu, petis udang di alfamart juga banyak dijual dengan berbagai merek.
Perbedaan petis dari udang dan ikan
Tidak hanya udang, petis juga bisa dibuat dengan bahan dasar ikan dan juga kerang bambu atau lorjuk. Khusus untuk petis lorjuk banyak digunakan oleh masyarakat di Madura.
Petis Madura memiliki rasa cenderung asin jika dibandingkan dengan petis lainnya. Warnanya pun lebih cerah yaitu merah kecokelatan.
Namun umumnya yang digunakan adalah petis udang dan petis ikan. Selain bahan dasarnya, perbedaan kedua petis ini terletak pada warnanya. Petis udang berwarna kecokelatan, sementara petis ikan berwarna hitam.
Hidangan yang menggunakan petis
Biasanya petis digunakan sebagai campuran makanan khas Jawa Timur, diantaranya adalah:
1. Rujak Cingur
Rujak Cingur adalah salah satu menu kuliner khas Jawa Timur yang paling populer. Jika ke daerah Jawa Timur, wajib hukumnya kamu untuk mencoba hidangan yang satu ini. Makanan ini menggunakan petis sebagai bumbu utamanya yang dicampur bumbu kacang.
Selain petis, bahan dasar makanan ini adalah cingur yang merupakan bagian dari mulut sapi dan juga sayuran. Rasanya sangat lezat dengan cita rasa manis dan gurih.
2. Lontong Kupang
Selain rujak cingur, ada juga lontong Kupang. Meski menggunakan nama Kupang, makanan ini adalah kuliner asli dari Jawa Timur.
Penyebutan kupang sendiri berdasarkan dari nama sejenis kerang yang sangat kecil dan memiliki ukuran mirip biji kedelai atau sebesar biji beras.
Lontong Kupang disajikan dengan irisan lontong dan kuah bumbu petis berwarna coklat bening serta sedikit perasan jeruk nipis.
Tidak hanya itu, lontong ini juga dilengkapi dengan sate kerang, yang membuatnya semakin nikmat saat dimakan.
3. Tahu Campur
Ada juga tahu campur yang menjadi kuliner lain khas Jawa Timur. Makanan ini dihidangkan bersama sayur mayur seperti selada, taoge, mie kuning, tahu goreng dan perkedel singkong.
Setelah semua bahan dicampur, lalu makanan ini disiram dengan kuah kaldu yang berwarna coklat. Sebagai pelengkap, tahu campur disajikan dengan tambahan kerupuk udang dan potongan daging.
Baca Juga: Ketahui Petis Udang, Bumbu Masakan Jawa Timur dengan Rasa dan Aroma KhasMengenal Terasi Udang, Lengkap dengan Cara Pembuatannya
Tentunya tidak lupa juga ditambahkan bumbu petis dan sambal sebagai penyedap cita rasa dari tahu campur.
4. Lontong Balap
Tak kalah dengan menu kuliner diatas, ada juga lontong balap. Makanan ini juga disajikan bersama bumbu petis yang menjadi ciri khasnya.
Bahan utamanya adalah lontong yang diiris kecil, lalu diberi tambahan irisan tahu, lento,dan taoge setengah matang. Setelah itu baru disiram kuah secukupya.
Tidak lupa tambahan bumbu petis yang tercampur dengan kuah lontong balap.
Selain warga Jawa Timur, para wisatawan banyak yang menyukai makanan ini, apalagi jika dinikmati saat masih hangat.