Panen AS Terkendala Cuaca, Harga Gandum dan Jagung Menguat

Hasil pertanian gandum. (Pixabay)

Editor: Yoyok - Rabu, 27 April 2022 | 09:15 WIB

Sariagri - Harga kontak gandum dan jagung berjangka menguat pada penutupan perdagangan di Chicago Board of Trade atau Bursa Komoditas Chicago, Amerika Serikat (AS), Selasa (26/4) atau Rabu (27/4) pagi WIB. Penguatan dipicu oleh kekhawatiran bahwa cuaca buruk di area produksi utama akan membatasi panen tahun ini.

Sedangkan harga kedelai berjangka melemah setelah Anec Brasil menaikkan prospek perkiraan ekspor negara itu untuk oilseed. Kerugian tertahan oleh tanda-tanda bahwa Amerika Serikat tetap kompetitif untuk kesepakatan dengan pembeli utama China.

Departemen Pertanian Amerika (USDA), Senin petang, memberikan rating 27 persen gandum musim dingin AS dalam kondisi baik hingga sangat baik, turun 3 poin persentase dari seminggu lalu, dan merupakan terendah untuk sepanjang tahun ini sejak 1989, karena kekeringan terus berlanjut di kawasan Plains.

"Tanaman gandum AS yang lebih rendah akan semakin memperburuk ketatnya pasokan di pasar gandum karena Ukraina kemungkinan akan menanam gandum lebih sedikit tahun ini akibat perang," kata Commerzbank seperti dikutip Reuters.

Harga gandum berjangka Chicago Board of Trade untuk kontrak pengiriman Juli ditutup melonjak 22,50 dolar AS menjadi 1.095 dolar AS per bushel.

Baca Juga: Panen AS Terkendala Cuaca, Harga Gandum dan Jagung Menguat
Harga Jagung dan Gandum Melorot di Tengah Kekhawatiran Pasokan Global

Jagung berjangka CBOT Juli naik 3,50 dolar AS menjadi 801,50 dolar AS per bushel. Sementara, jagung berjangka untuk kontrak pengiriman Desember meningkat 9,50 dolar AS menjadi 743,50 dolar AS per bushel.

Harga kedelai CBOT untuk kontrak pengiriman Juli melemah 3,50 dolar AS menjadi 1.671,75 dolar AS per bushel.

Eksportir swasta melaporkan penjualan 132.000 ton kedelai ke China untuk pengiriman pada tahun pemasaran 2022/23, USDA mengatakan pada Selasa pagi.