Mengenal Pengertian dan Penjelasan Zat Aditif pada Makan

Ilustrasi Zat Aditif (Pixabay)

Penulis: Triana, Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 6 Mei 2022 | 10:45 WIB

Sariagri - Pernah tidak kamu memakan ciki atau cemilan lain yang terasa gurih dan membuatmu akan memakannya terus? Ternyata, hal itu karena adanya zat aditif yang ditambahkan kedalam bumbu makanan tersebut.

Zat aditif dapat ditemukan di berbagai olahan, dan bisa bersifat alami maupun buatan. Secara umum, zat aditif adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam sebuah produk makanan atau minuman dengan tujuan untuk meningkatkan penampilan, sifat, dan kualitas makanan.

Meski kebanyakan zat aditif yang biasa kita konsumsi tersebut aman, namun ada juga beberapa jenisnya yang dianggap berbahaya karena memiliki efek samping yang tidak baik tentunya untuk kesehatan.

Nah, daripada kamu bingung, ada baiknya kamu mengenal jenis-jenis zat aditif yang biasa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasannya.

1. Zat Pemanis

Zat aditif ini seringkali digunakan untuk menambahkan rasa manis seperti gula tebu, gula kelapa, gula merah atau gula aren.

Seperti yang sudah kamu ketahui, jika gula mengandung sukrosa yang bisa membuat lidah merasakan cita rasa manis. Meski begitu, gula merupakan zat aditif yang tinggi kalori dan akan bahaya jika dikonsumsi terlalu banyak.

Dalam hal ini, kamu bisa mengganti alternatif lain yang rendah kandungan kalori dan lebih aman untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh, seperti aspartam, siklamat, atau sakarin.

2. Zat Pengawet

Zat satu ini biasa ditemui pada makanan atau minuman kemasan agar dapat memperpanjang kondisi penyimpanan makanan. Pada dasarnya, makanan bisa busuk karena terkontaminasi bakteri atau jamur atau karena adanya perubahan zat produk yang dipengaruhi suhu dan penyimpanan makanan yang tidak sesuai.

3. Zat Pewarna

Faktor yang membuat makanan jadi terlihat enak adalah warna atau tampilannya. Beberapa bahan makanan akan mengalami pemudaran ketika masuk dalam proses pengolahan. Hal itulah mengapa banyak orang yang menggunakan zat pewarna agar lebih menggugah selera.

Pewarna makanan bisa diperoleh dari bahan-bahan alami. Namun, pewarna alami biasanya tidak terlalu cerah dan lebih cepat pudar. Maka dari itu, banyak sekali yang menggunakan pewarna sintetis agar lebih tahan lama dan memberikan warna yang lebih cerah.

Namun, jika kamu hendak memakainya, disarankan untuk tidak terlalu banyak, itu karena bisa berbahaya untuk kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.

4. Penyedap

Penyedap rasa dipergunakan untuk menambahkan cita rasa pada makanan, misalnya garam untuk rasa asin, perasan jeruk nipis untuk rasa asam dan segar, kaldu untuk rasa gurih, lada untuk rasa pedas, dan lain sebagainya.

Bahan-bahan sering sekali digunakan dan sangat mudah ditemukan. Salah satu penyedap rasa populer adalah Monosodium Glutamat atau MSG.

Baca Juga: Mengenal Pengertian dan Penjelasan Zat Aditif pada Makan
Ini Alasan Mengapa Makanan yang Digoreng Dianggap Berbahaya Bagi Kesehatan

Penyedap rasa sintetis ini bisa menimbulkan bahaya kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Salah satu cara memastikan zat aditif tidak berbahaya untuk tubuh, ada jumlah asupan harian layak konsumsi yang ditentukan oleh BPOM, yaitu ADI (Acceptable Daily Intake).

Dengan mengonsumsi zat aditif sesuai anjuran konsumsi bisa meminimalisir risiko gangguan kesehatan atau efek samping konsumsi seperti sakit perut, pusing, mual dan muntah, gatal-gatal, hingga ruam pada kulit.