Harga Jagung dan Gandum Melorot di Tengah Kekhawatiran Pasokan Global

Editor: Yoyok - Rabu, 20 April 2022 | 09:15 WIB
Sariagri - Harga jagung berjangka Chicago Board of Trade (CBOT) atau Bursa Komoditas Chicago, Amerika Serikat (AS), ditutup melemah pada perdagangan Selasa (19/4) atau Rabu (20/4) pagi WIB. Harga jagung berkonsolidasi di bawah level tertinggi satu dekade yang dicapai sebelumnya setelah trader menilai risiko terhadap pasokan global dari perang di Ukraina dan awal yang lambat untuk penanaman di Amerika Serikat.
Harga gandum berjangka juga melorot akibat aksi ambil untung yang menekan pasar.
Reuters melaporkan harga jagung CBOT untuk kontrak pengiriman Juli ditutup turun 7,25 dolar AS menjadi 799,75 dolar AS per bushel atau gantang setelah sebelumnya melesat ke posisi 814 dolar AS per bushel, harga tertinggi untuk kontrak teraktif sejak September 2012. Level tertinggi sepanjang masa untuk kontrak paling aktif adalah 849 dolar AS yang dicapai pada Agustus 2012.
Analis menyatakan cuaca dingin yang menunda dimulainya penanaman jagung Amerika Serikat mendukung harga.
Pasar sangat sensitif terhadap potensi masalah untuk tanaman AS karena invasi Rusia ke Ukraina menghentikan ekspor gandum Ukraina.
"Tentu saja setiap terjadi perbaikan cuaca di Midwest AS akan mendorong aksi ambil untung," kata Tomm Pfitzenmaier, analis Summit Commodity Brokerage di Iowa.
Sementara, harga gandum berjangka CBOT untuk kontrak pengiriman Juli ditutup anjlok 19,75 dolar AS menjadi 1.109 dolar AS per bushel setelah sebelumnya mencapai harga tertinggi sejak 9 Maret. “Penurunan harga minyak mentah juga berkontribusi pada pelemahan di pasar biji-bijian,” kata trader.
Baca Juga: Harga Jagung dan Gandum Melorot di Tengah Kekhawatiran Pasokan GlobalHarga Jagung Menguat di Tengah Kekhawatiran Pasokan Global
Kedelai CBOT untuk kontrak pengiriman Mei menguat 1,75 dolar AS menjadi 1.716,50 dolar AS per bushel di tengah permintaan ekspor yang solid untuk pasokan AS. Sedangkan harga kedelai untuk Juli yang paling aktif turun 1,50 dolar AS menjadi 1.691,75 dolar AS per bushel.
Departemen Pertanian Amerika, dalam pemberitahuan harian, mengatakan eksportir menjual 123.650 ton kedelai kepada pembeli yang tidak dikenal untuk pengiriman selama tahun pemasaran 2021/2022.