UMKM ‘Terbakar’ Bahan Bakar Pangan

Lia Marlia (41 tahun) mengaku kue kembang goyang buatannya selama Ramadan dan Jelang Lebaran Idul Fitri makin laris manis, permintaaan meningkat hingga tiga kali lipat. (Sariagri/Dwi Rachmawati)

Penulis: Yoyok, Editor: Reza P - Senin, 11 April 2022 | 17:25 WIB

Sariagri - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama ini dikenal tangguh menghadapi krisis. UMKM juga selalu ditempatkan sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Itulah sebab, pemerintah mengeklaim sekitar 60 juta lebih pelaku sektor UMKM tetap bergerak dan survive meski digempur pandemi. 

Jika saat lalu menjadi pengalaman bagi UMKM menghadapi gejolak, saat ini tampaknya berbeda. Sebab, beban yang dihadapi UMKM sekarang sangat berat, di antaranya harus bangkit berusaha setelah dua tahun terdampak wabah Covid-19 dan efek global konflik Rusia-Ukraina.

Perbincangannya, saat ini bukan sekadar omzet UMKM yang anjlok namun sudah meluas ke persoalan penyediaan bahan baku yang terganggu dan modal yang terancam cekak. Runyamnya lagi, kondisi UMKM senada dengan kalangan usaha lainnya sehingga dunia bisnis Indonesia benar-benar sedang terpuruk.

Prospek UMKM kian suram ketika harga bahan bakar minyak (BBM) membakar kebutuhan pokok. Betapa tidak, beban usaha yang belum terpecahkan malah ditambah dengan naiknya harga BBM dan bahan baku. 

Kenyataan yang ada sekarang mau tak mau harus dihadapi UMKM. Untuk bisa keluar dari masalah yang dihadapi, UMKM mesti mampu mencari jalan keluar. Salah satunya, memecahkan masalah mendasar terkait dengan aspek supply chain atau rantai pasok. 

Baca Juga: UMKM ‘Terbakar’ Bahan Bakar Pangan
Renyah Gurih Krupuk Kulit Cimooy Produk UMKM Asal Cipinang Muara

Guna keluar dari masalah supply chain UMKM mesti melakukan pendekatan ekosistem yang menyeluruh. Tujuannya agar keberlangsungan UMKM berlanjut mulai dari rantai pasok hingga akses pasar yang menguntungkan. 

Jadi, sebelum UMKM terbakar masalah bahan bakar dan pangan saatnya menyamakan pandangan dan tujuan. Selain itu, agar tak berlarut-larut kita semua harus bangkit bersama dalam sebuah gerakan untuk Indonesia yang adil dan makmur.