Prospek Panen AS di Bawah Ekspektasi, Harga Gandum Melonjak

Ilustrasi - Hasil Pertanian gandum. (Pixabay)

Editor: Yoyok - Rabu, 6 April 2022 | 09:20 WIB

Sariagri - Harga kontrak gandum berjangka ditutup menguat di Chicago Board of Trade (CBOT) atau Bursa Komoditas Chicago, Amerika Serikat (AS), Selasa (5/4) atau Rabu (6/4) pagi WIB. Gandum naik karena kondisi panen Amerika Serikat yang lebih buruk dari perkiraan menambah kekhawatiran pasokan global yang meningkat akibat invasi Rusia terhadap Ukraina.

Harga jagung dan kedelai berjangka juga bergerak lebih tinggi, mendapatkan dorongan setelah petani AS mempertimbangkan keputusan penanaman di menit-menit terakhir.

Reuters melaporkan kontrak gandum paling aktif di Chicago Board of Trade ditutup naik 35 dolar AS menjadi 1.045,25 dolar AS per bushel atau gantang.

Sementara, kedelai CBOT menguat 28,75 dolar AS menjadi 1.631 dolar AS per bushel, sedangkan jagung CBOT bertambah 9,25 dolar AS menjadi 759,75 dolar AS per bushel.

Departemen Pertanian (USDA), Senin sore, menilai hanya 30 persen dari tanaman gandum musim dingin Amerika yang mendapatkan rating baik hingga sangat baik, 10 poin di bawah ekspektasi analis, menyoroti risiko kekeringan bagi banyak petani domestik.

"Semakin banyak, mereka akan bergantung pada gandum dari AS karena kondisi di Ukraina dan Laut Hitam," kata Joe Davis, Direktur Futures International.

Kondisi gandum AS menambah kekhawatiran pasokan yang sedang berlangsung dari wilayah Laut Hitam, ketika negara-negara Barat mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia di tengah kemarahan atas kematian warga sipil di Ukraina, menggarisbawahi risiko konflik abadi yang dapat mengganggu pengiriman hingga musim depan.

Rusia dan Ukraina juga memasok sekitar 20 persen ekspor jagung global, menambah kekhawatiran tentang ketersediaan ketika petani di Amerika Serikat mengurangi penanaman jagung karena biaya pupuk yang tinggi.

Baca Juga: Prospek Panen AS di Bawah Ekspektasi, Harga Gandum Melonjak
Harga Komoditas Biji-bijian Meroket, Efek Ekspor Laut Hitam Terkendala

Kontrak kedelai paling aktif CBOT naik di atas rata-rata pergerakan 50 hari (MA-50), titik  technical support  utama yang turun di bawah minggu lalu setelah USDA melaporkan area penanaman kedelai AS yang lebih tinggi dari perkiraan. “Tetapi pengiriman kedelai global tetap tidak pasti,” kata Don Roose, Presiden US Commodities.

"Kita sudah memiliki masalah dengan produksi kedelai Amerika Selatan, jadi kita perlu mendapatkan 89 atau 90 juta acre di sini untuk merasa nyaman," papar dia. 

"Jika kita kehilangan area untuk jagung, seperti apa tabel neraca tersebut?" ujar Roose.