Banyak Diburu hingga Langka, 5 Makanan Ini Mengandung Vitamin D Tinggi

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 13 Juli 2021 | 15:00 WIB
SariAgri - Suplemen makanan hingga vitamin kini mulai langka di pasaran. Terutama vitamin D yang banyak diburu untuk meningkatkan imunitas dan menjaga kesehatan, serta diyakini dapat mencegah Covid-19.
Perlu diketahui vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin D dapat disimpan dan diambil kembali dari lemak tubuh.
Manfaat vitamin D pada tubuh utamanya adalah meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor untuk mendukung kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, vitamin D juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah munculnya berbagai jenis kanker.
Hal itu dikarenakan, molekul aktif dari vitamin D yang disebut kalsitriol adalah pemeran utama dalam metabolisme absorpsi kalsium ke tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpangaruh terhadap sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai penyakit, termasuk diabetes dan kanker.
Melansir Buku Sehat Selalu Dengan Vitamin D (2016) oleh Dr. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes., kebutuhan vitamin D pada masing-masing orang bisa berbeda, tergantung dari usia dan faktor risiko.
Bahkan dalam Buku Peran Probiotik di Bidang Gizi dan Kesehatan (2018) oleh Lily Arsanti Lestari dan Siti Helmyati, vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi tubuh. Saat terpapat cahaya matahari, senyawa precursor 7-dehidrokolesterol akan diubah menjadi senyawa kolekalsiferol.
Induksi ini terutama disebabkan oleh dinar ultraviolet B (UVB). Pada tahap selanjutnya, senyawa kolekalsiferol akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh.
Selain itu, makanan juga bisa menjadi sumber vitamin D yang dibutuhkan tubuh. Melansir Health Line, terdapat sejumlah pangan yang mengandung vitamin D tinggi yang bisa dimanfaatkan untuk mempercepat proses pemenuhan zat gizi penting tersebut.
5 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi:
1. Ikan salmon
Salmon merupakan ikan berlemak yang populer dan sumber vitamin D. Menurut Basis Data Komposisi Makanan United States Department of Agriculture (USDA), satu potong ikan salmon seberat 3,5 ons (100 gram) bisa mengandung 526 IU vitamin D atau sanggup mencukupi kebutuhan vitamin D harian hingga 200 persen.
2. Ikan tuna
Banyak orang menikmati ikan tuna dalam bentuk kalengan karena praktis ketika hendak disimpan. Selain itu, harga ikan tuna kalengan biasanya juga lebih murah dibanding ikan tuna segar.
Meski sudah kalengan, ikan tuna tetap saja mengandung cukup banyak vitamin D yang baik untuk tubuh. Ikan tuna kalengan bisa mengemas hingga 268 IU vitamin D dalam porsi 3,5 ons (100 gram) atau sanggup mencukupi kebutuhan vitamin D harian hingga 34 persen. Ikan tuna kalengan juga merupakan sumber niasin dan vitamin K yang bermanfaat untuk tubuh.
Tapi sayang, tetap saja ikan tuna kalengan memiliki kekurangan. Ikan tuna pada dasarnya bisa mengandung merkuri, racun yang bisa juga ditemukan di banyak jenis ikan lainnya. Jika menumpuk di tubuh Anda, merkuri dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Namun, ikan tuna ringan atau kalengan ini dilaporkan berisiko lebih kecil menimbulkan gangguan kesehatan tersebut dibanding tuna putih. Ikan tuna ringan diyakini aman untuk makan hingga 6 ons (170 gram) per minggu.
3. Kuning telur
Telur juga termasuk sumber vitamin D yang baik dikonsumsi. Sebagian besar protein dalam telur ditemukan pada bagian putih telur. Sementara, kandungan lemak, vitamin, dan mineral kebanyakan ditemukan di dalam kuning telur.
Satu kuning telur dilaporkan bisa mengandung 37 IU vitamin D atau sanggup mencukupi kebutuhan vitamin D harian hingga 5 persen. Namun, kadar vitamin D dalam kuning telur bisa berbeda-beda, tergantung pada paparan sinar matahari pada indukan ayam dan kandungan vitamin D dari pakan ayam.
Ketika diberi pakan yang sama, ayam yang dibiarkan berkeliaran di luar atau di bawah sinar matahari bisa menghasilkan telur dengan kandungan vitamin D lebih tinggi 3-4 kali lipat dibanding telur dari ayam yang hanya dikandangkan.
Selain itu, telur dari ayam yang diberi pakan kaya vitamin D dapat memiliki hingga 6.000 IU vitamin D per kuning telur. Jadi, memilih telur dari ayam yang diternakkan di luar kandang atau diberi pakan dengan kadar vitamin D tinggi dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.
4. Jamur
Jika Sobat Agri tidak suka makan ikan atau vegetarian, jamur bisa menjadi pilihan makanan sumber vitamin D. Layaknya manusia, jamur dapat mensintesis vitamin D ketika terkena sinar UV.
Namun, jamur hanya menghasilkan vitamin D2, berbeda dengan hewan yang menghasilkan vitamin D3. Meskipun vitamin D2 membantu meningkatkan kadar vitamin D dalam darah, vitamin D2 mungkin tidak seefektif vitamin D3. Meskipun demikian, jamur liar adalah sumber vitamin D2 yang sangat baik.
Bahkan, beberapa varietas mengemas vitamin D hingga 2.300 IU per porsi 3,5 ons (100 gram) atau hampir tiga kali lipat dari kebutuhan harian vitamin D pada orang dewasa. Sementara, jamur yang ditanam secara komersial cenderung mengandung vitamin D2 lebih sedikit.
Namun, jamur dengan merek tertentu yang diperlakukan dengan paparan ultraviolet (sinar UV) bisa juga dipilih sebagai sumber vitamin D karena dapat menyediakan 130-450 IU vitamin D2 per 3,5 ons (100 gram).
Jamur maitake adalah salah satu jenis jamur yang dapat dibudidayakan dan memiliki kandungan vitamin D cukup tinggi. Jamur maitake seberat 50 gram bisa mencukupi 94 persen kebutuhan harian vitamin D seseorang.
5. Susu kedelai
Baca Juga: Banyak Diburu hingga Langka, 5 Makanan Ini Mengandung Vitamin D TinggiDaftar Makanan Sehat yang Bisa Kamu Stock Selama Isolasi Diri
Karena vitamin D lebih banyak ditemukan di dalam produk makanan hewani, vegetarian dan vegan berisiko mengalami kekurangan asupan vitamin ini. Alasan ini, pengganti susu nabati seperti susu kedelai akhirnya sering diperkaya dengan nutrisi atau vitamin dan mineral yang biasanya ditemukan dalam susu sapi.
Satu cangkir (237 ml) susu kedelai yang telah diolah bisa mengandung 107-117 IU vitamin D atau sanggup mencukupi kebutuhan vitamin D harian hingga 13–15 persen.