Permintaan Meningkat, Ini Lima Kemajuan Industri Rasa dan Wewangian

Ilustrasi- Daun mint. (Piqsels)

Editor: Arif Sodhiq - Jumat, 9 Juli 2021 | 16:10 WIB

SariAgri - Permintaan produk industri rasa dan wewangian (Fragran & Flavor) meningkat selama pandemi COVID-19. International Fragrance Association (IFRA) dan International Organization of the Flavor Industry (IOFI) mengungkap lima sektor yang mengalami kemajuan dan kemudian menjadi bagian dalam Piagam Keberlanjutan IFRA-IOFI.

IFRA-IOFI dalam siaran persnya, Jumat (9/7/2021) menyebut piagam itu merupakan komitmen kolektif kedua industri yang ditetapkan sejak Juli 2020 dan disepakati 126 perusahaan di mana sepertiganya berasal dari Asia Pasifik.

Asia Pasifik memiliki peran terpadu pada rantai pasok global dan aktivitas penelitian-pengembangan di industri fragran dan flavor. Asia Pasifik juga menjadi pemasok utama bahan baku dan produsen terbesar untuk mint, cedarwood, tanaman nilam (patchouli), maupun rempah dan ramuan herba lain.

Selain itu, selama pandemi permintaan produk-produk itu terus meningkat berkat kesadaran konsumen untuk menjaga kebersihan guna mengurangi risiko tertular penyakit. Nilai industri yang meningkat mampu menciptakan segmen pasar baru dan lapangan kerja serta mendorong peningkatan keahlian tenaga kerja.

"Hasil dalam laporan ini menunjukkan pencapaian keberlanjutan industri yang tinggi di lima bidang utama. Memang, ini menjadi upaya kolektif yang panjang dalam menyusun piagam. Namun hasilnya, industri F&F berada di jalur yang tepat," ujar Executive Director IOFI, Sven Ballschmiede.

"Kami akan terus mendukung berbagai perusahaan dan secara kolektif mengembangkan perangkat dan kemitraan bagi kemajuan industri pada laporan berikutnya," katanya.

Adapun lima bidang yang meningkat dalam industri rasa dan wewangian antara lain:

- Dalam hal pengadaan barang baku secara bertanggung jawab, lebih dari 70 persen responden dan sebagian besar pelaku pasar menjalin dialog dengan kalangan petani dan komunitas lokal. Banyak pelaku pasar memahami nilai-nilai hak asasi manusia, standar ketenagakerjaan, dan rencana aksi tentang keanekaragaman hayati.

- Dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dihasilkan industri F&F relatif kecil. Tiga dari empat responden, dan lebih dari 90 persen pelaku pasar memiliki strategi pengelolaan lingkungan berskala global, menerapkan langkah-langkah yang berorientasi pada lingkungan, serta mengurangi konsumsi dan sampah.

- Industri F&F memberikan standar yang tinggi bagi kesejahteraan tenaga kerja, dan menawarkan iklim kerja yang nyaman, kesetaraan dalam hal peluang kerja, keragaman, inklusi, dan pelatihan.

Baca Juga: Permintaan Meningkat, Ini Lima Kemajuan Industri Rasa dan Wewangian
Apakah Junk Food Sama Dengan Fast Food? Simak Penjelasan Pakar

- Dalam hal keamanan produk, industri F&F termasuk yang terbaik, dan hasil survei menunjukkan lebih dari 90 persen responden terlibat dialog dengan pelanggan di sektor hilir tentang pengelolaan produk.

- Dalam hal transparansi dan kemitraan, lebih dari tiga di antara empat responden telah memiliki strategi tata kelola responsif berskala global, termasuk pada seluruh perusahaan terbesar di industri ini.

Video terkait: