Porang Lagi Ngetren, Pemerintah Perlu Dorong Industrialisasi di Hilir

Petani panen umbi porang di Bantaeng (SariAgri/Usman Muin)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 24 Juni 2021 | 18:40 WIB

SariAgri - Tanaman porang menjadi primadona baru sehingga banyak petani yang menanam komoditas itu. Anggota Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin Andi mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan hilirisasinya sehingga tanaman porang petani bisa terserap dengan baik.

"Kan yang ramai nih pada nanam. Jadi jangan sampai nanti ujung-ujungnya jual bibit. Terus jangan sampai terserap dan harganya tidak sesua dengan ongkos produksi. Jangan sampai ini terkesan menjual bibit karena bibitnya mahal. Kemudian dorong adanya industrialisasi di hilirnya," ujarnya saat dihubungi Sariagri.id, Rabu (23/6/2021).

Andi mengakui potensi porang memang sangat bagus di pasar internasional. Namun, menurut dia tidak perlu membangun sentra tanaman porang di Indonesia. Pemerintah hanya perlu memanfaatkan daerah-daerah yang memiliki karakteristik untuk membudidayakan porang.

"Saya kira kalau sentra tidak terlalu ya. Berdasarkan karakteristik daerah masing-masing aja. Artinya kalau daerahnya berpotensi silahkan ditaman kalau tidak ya tidak usah," kata Andi.

Baca Juga: Porang Lagi Ngetren, Pemerintah Perlu Dorong Industrialisasi di Hilir
Lahan Pertanian Menyusut, Garut Galakkan Pangan Alternatif Beras

Andi menyarankan pemerintah lebih fokus ke pendekatan bisnis sebagai potensi ekspor.

"Sebaiknya pendekatannya lebih ke bisnis dan memang potensi sebagai ekspor. Jangan sampai menjadi menanam musiman karena musiman, semangat karena harganya bagus aja," tandasnya.

Andi menambahkan, potensi pengembangan budidaya porang sangat bagus.

"Saya kira di 2022 kita juga ada anggaran untuk bantuan bibit ke masyarakat, khususnya petani kecil yang diberikan bantuan. Kalau sentra, saya rasa sekarang nggak perlu kesannya itu tergantung daerah masing-masing aja. Kalau ada potensi sebaiknya ditanam," pungkasnya.

Video terkait: