Baru di Tiga Provinsi, Ini Harapan Sri Mulyani pada Program Food Estate

Mentan Syahrul Yasin Limpo saat meninjau areal zona 4 food estate Desa Makatakeri, Sumba Tengah, NTT. (Dok.Kementan)

Editor: Arif Sodhiq - Rabu, 26 Mei 2021 | 15:10 WIB

SariAgri - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Indonesia sudah membangun lumbung pangan nasional yang disebut dengan food estate. Sejauh ini pembangunan food estate baru dilakukan di tiga provinsi, yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng), Sumatera Utara (Sumut) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Bahkan hasil dari pengembangan food estate ini sudah bisa dirasakan dengan adanya panen raya di atas rata-rata 8 ton per hektare. Kita harapkan ke depan program food estate semakin merata di seluruh Indonesia," ujarnya dalam webinar internasional Strategy for Strengthening Indonesian Agriculture, Selasa(25/5/2021).

Sri Mulyani menegaskan sektor pertanian adalah kunci utama dalam meningkatkan dan memulihkan ekonomi nasional yang sempat terperosok akibat pandemi COVID-19. Pertanian juga dinilai sumber utama PDB dan sumber ekonomi keluarga karena mampu membuka lapangan kerja secara luas.

"Dalam beberapa tahun terakhir, pertanian tumbuh terus menerus, bahkan sampai 3-4 persen, dan tetap positif di tengah pandemi COVID-19 berkepanjangan," katanya.

Menurut Sri Mulyani, sejauh ini sektor pertanian Indonesia mampu mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan secara cepat serta mampu menyiapkan ketersediaan pangan dalam menghadapi kemungkinan adanya ancaman krisis pangan global.

"Pertanian merupakan salah satu sektor kunci untuk mendukung perekonomian domestik, terutama untuk mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, dalam menghadapi ancaman krisis global," katanya.

Berdasarkan statistik pada Agustus 2020, Sri Mulyani menyebut ada sekitar 38,23 juta orang yang bekerja di sektor pertanian. Produktivitas tenaga kerja secara tahunan dalam posisi tren meningkat, rata-rata 10 persen per tahun.

"Pemerintah juga akan terus menyediakan anggaran untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung pemulihan ekonomi yang lebih baik," katanya.

Terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pembangunan ketahanan pangan sudah berada di jalur yang tepat. Data BPS menyebutkan sektor pertanian mengalami pertumbuhan 2,95 persen di kuartal I 2021.

"Kita on the right track, kita sudah dalam trek yang betul, tinggal memang membutuhkan kebersamaan yang lebih kuat untuk menghadirkan pertanian yang lebih baik," katanya.

Baca Juga: Baru di Tiga Provinsi, Ini Harapan Sri Mulyani pada Program Food Estate
Baru di Tiga Provinsi, Ini Harapan Sri Mulyani pada Program Food Estate

Mentan menambahkan, ekspor komoditas pertanian Indonesia juga mengalami kenaikan dari Rp390,16 triliun di 2019 menjadi Rp451,77 triliun atau tumbuh 15,79 persen. Struktur nilai ekspor pertanian ini didominasi subsektor perkebunan.

"Ini kondisi rill yang ada. Berarti semua produktivitas kita baik itu tanaman pangan padi jagung misalnya, hortikultura, termasuk sayur-sayuran dan lain-lain, kemudian peternakan, kemudian tentu saja perkebunanan kita yang sudah mampu menunjang hasil yang ada," pungkasnya.

Video terkait: