Perlukah Ada HET untuk Mengentaskan Persoalan Harga Jagung?

Ilustrasi tanaman pertanian jagung (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Selasa, 20 April 2021 | 20:50 WIB

SariAgri - Perkembangan produksi pakan ternak di tahun 2021 diperkirakan mencapai 19,8 juta ton. Bahan baku pakan ternak didominasi jagung dengan proporsi 40 persen.

“Perkiraan kebutuhan (jagung untuk pakan ternak) yang kita hitung, itu penggunaan jagung kita lebih kurang 10-11 juta ton untuk industri pakan dan peternak mandiri,” ujar Plt. Direktur Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), Makmun dalam Webinar ‘Harga Jagung Melambung’, Selasa (20/4/2021).

Makmun mengatakan target produksi jagung yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan  sebesar 22,5 juta ton akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan industri pakan ternak.

“Kalau produksi tadi dari Ditjen Tanaman Pangan 22,5 juta ton artinya kalau 50 persen saja untuk industri unggas ini berarti cukup. Atau mungkin yang digunakan di laur industri pakan ini jauh lebih besar kami belum punya data terkait penggunaan di luar itu,” jelasnya.

Makmun menyebutkan volume pembelian jagung industri untuk pakan ternak di tahun 2021 mengalami kenaikan. Sepanjang tahun 2020 sempat terjadi penurunan imbas dari pandemi COVID-19.

“Di 2020 Januari-Maret (volume pembelian jagung pabrik pakan) 1,2 juta ton, di Januari-Maret 2021 ini totalnya naik jadi 1,7 juta ton. Produksi Januari-Maret 2020 dibandingkan 2021 artinya jauh meningkat, dari sisi produksi tidak ada masalah, tapi masalah harga mungkin ada hal lain yang menentukan,” terangnya.

Baca Juga: Perlukah Ada HET untuk Mengentaskan Persoalan Harga Jagung?
Atasi Persoalan Jagung dengan Pengembangan Sentra Produksi Baru

Makmun menambahkan harga acuan jagung saat ini belum menjadi solusi. Menurut dia, perlu adanya Harga Eceran Tertinggi (HET) layaknya beras agar semua masalah dapat terselesaikan.

“Mudah-mudahan ada HET jagung tapi juga harus ada Harga Eceran Terendah supaya petani jagung tidak kelimpungan. Kalau tahun ini kelimpungan pasti tahun depan dia beralih komoditinya ini yang harus dijaga iramanya,” pungkasnya.