Kampung Pabangbon Kampung Penghasil Kolang Kaling Di Bogor

Para ibu membersihkan dan menumbuk kolang kaling di kampung Pangbabon (Sariagri/Akbarda)

Editor: Andry - Senin, 19 April 2021 | 12:20 WIB

SariAgri -  Bulan Ramadhan menjadi bulan yang berkah bagi warga Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Berkah ini datang dari meningkatnya pesanan kolang kaling yang selama ini menjadi ikon kampung penghasil buah aren  yang berada di wilayah Bogor Barat ini. 

Di Pabangbon Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, diketahui hampir 50 persen warga masyarakat sekitarnya menjadi produsen kolang-kaling. Salah satunya Winda. Perempuan 32 tahun yang mengaku sudah 4 tahun terakhir menjalani profesi ini di kala ramadhan tiba. 

Winda mengatakan,  untuk pengolahan buah aren menjadi kolang kaling tidak terlalu sulit, hanya membutuhkan bahan baku tambahan dan pengolahan dilakukan secara alami.

Proses merebus buah aren utuh sebelum menjadi kolang kaling (Sariagri/ Akbarda)
Proses merebus buah aren utuh sebelum menjadi kolang kaling (Sariagri/ Akbarda)

" Caranya dilakukan secara alami,  buah aren yang diambil, di potong potong diambil buahnya, lalu dimasukan kedalam tempat besar. Buah utuh ini dimasak atau direbus di tungku selama  2,5 jam. Setelah itu  ditiriskan, dikupas diambil buah arennya, setelah terkumpul lalu ditumbuk, disortir berdasar ukuran sambal  dibersihkan di air mengalir,  setelah itu dimasukan ke dalam drum direndam selama dua minggu agar mekar,"kata Winda.

Baca Juga: Kampung Pabangbon Kampung Penghasil Kolang Kaling Di Bogor
Menteri Perdagangan Klaim Harga Kebutuhan Pokok di Bulan Ramadan Stabil

Setiap Minggu, saat ramadan ini mereka bisa memproduksi 1 ton kolang-kaling yang di pasarkan di pasar pasar tradisional yang ada wilayah Bogor.

"Alhamdulillah produksi meningkat, biasanya satu minggu itu hanya memproleh keuntungan 500 ribu perbulan, saat ramadan ini bisa mencapai 2 juta rupiah,"pungkasnya.