Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menegaskan Kementan berperan dalam penyediaan sarana produksi pertanian dan pengawalan budidaya pertanian.
"Dan pada lokasi Blok A5 di Desa Bentuk Jaya ini merupakan bagian terakhir yang akan segera ditanami dari total target 30.000 hektare," jelasnya.
Sarwo Edhy mengatakan di tahun 2020, pengembangan food estate yang dikelola Kementan tersebar seluas 20.000 hektare di Kabupaten Kapuas dan 10.000 hektare di Kabupaten Pulang Pisau.
"Hingga saat ini, telah mencapai 29.032 hektar dan sudah realisasi untuk panen seluas 15.862 hektar hingga 31 Maret 2021," katanya.
Sarwo Edhy menambahkan food estate di Kalteng digarap dengan full mekanik. Karena itu pihaknya menggelontorkan banyak alsintan untuk mendukung pertanian di food estate.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kawasan food estate di Kalteng fokus pada wilayah eks pengembangan lahan gambut.
"Presiden pun memerintahkan bahwa ini harus jadi. Kemen PUPR, Kementan dan Kemendes harus bersinergi utuk menuntasan ini semua," katanya.
Pertanian di Kalteng, lanjut dia, mampu mengurangi emisi karbon dan gas rumah kaca. Agar lebih maksimal, dia menekankan penataan dan pengelolaan air sebagai kunci.
"Kita juga akan meningkatkan fungsi alsintan agar petani mendapatkan alat dan mesin pertanian yang murah. Presiden juga sudah kasih perintah bahwa produksi alsin dalam negeri wajib digunakan di sini termasuk pemeliharaannya," katanya.
Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran optimistis food estate di daerahnya akan berhasil.
"Selain terdapat para ahli di sini, saya pribadi menginginkan adanya komunikasi yang intens antara kementerian dan pemprov Kalteng maupun pemerintah kabupaten, karena bila kekompakan itu ada akan terwujud ending yang bagus," katanya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Desa Bentuk Jaya (A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalteng, Selasa (6/4/2021). Selain Mentan, kegiatan itu juga dihadiri Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan beberapa menteri lainnya.
Video Terkait: