Berita Pangan - Usaha pengolahan kolang kaling pun mulai bergeliat jelang Ramadan, Salah satunya di Kelurahan Way Mengaku, Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat
SariAgri - Menjelang bulan suci ramadan, usaha pengolahan kolang kaling pun mulai bergeliat. Salah satunya pusat pengolahan kolang kaling di Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat.
Sudah sejak beberapa hari lalu, usaha pengolahan milik Isromiah itu mulai aktif lagi. Asap dari tungku yang digunakan untuk merebus buah aren itu, mulai terlihat mengepul. Dalam mengolahnya, Isromiah dibantu suami, anak, serta tiga karyawannya.
Menurut Isromiah, usaha pengolahan kolang kaling miliknya mulai aktif biasanya sekitar dua minggu menjelang ramadan. Ia mulai membeli aren di kebun tetangganya, dan biasanya bisa mengolah hingga sebanyak satu kuintal kolang kaling per hari.
Tumpukan buah aren yang menjadi bahan utama kolang kaling (Sariagri/ Iwan K)
Proses pembuatan kolang kaling itu menurut Isromiah cukup sederhana. Buah aren yang masih muda direbus hingga sekitar empat jam. Setelah didinginkan, baru kolang kaling bisa dikupas dari cangkangnya.
“Harganya dari agen kini sudah mencapai Rp10 ribu per kilogram. Biasanya agen yang datang kesini mengambil. Mereka kirim ke beberapa daerah di Lampung,” ungkap Isromiah, Selasa (6/4).
Sebelum dijual, menurut Isromiah kolang kaling harus direndam dalam air dingin selama dua hingga tiga hari dengan air mengalir. Tujuannya, agar daging buahnya berkualitas dan tidak mudah busuk. Kolang kalingnya itu biasa dijual di sekitar Lampung Barat atau kabupaten lain.
Baca Juga:
Segarnya Petani Kolang Kaling Garut
Kolang Kaling Pernah Jadi Primadona Ekspor
Meski sebagai daerah yang menghasilkan buah aren melimpah, namun menurut Isromiah pengolahan kolang kaling di Lampung Barat belum maksimal. Ia dan beberapa pengusaha lain berharap agar ada bantuan pemerintah setempat, berupa peralatan modern yang bisa mengurangi kadar air daging buah.
“Hal itu supaya kolang kaling ini bisa bertahan lama dan supaya bisa masuk pasar modern sehingga perekonomian warga bisa terbantu,” pungkas Isromiah.