Stok Pangan Jelang Ramadan Diberbagai Daerah di Indonesia Aman

Ilustrasi Paket Sembako (Wikimedia Commons)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 2 April 2021 | 15:40 WIB

SariAgri -  Memasuki bulan Ramadan 1442 H beberapa daerah harga dan pasokan pangan di pasar harus dipantau. Pasalnya pemantauan ini penting, agar memberikan efek psikologis positif, baik kepada para pedagang maupun masyarakat.

Beberapa waktu lalu, Kementerian Pertanian mengklaim seluruh komoditas pangan dipastikan aman jelang Ramadan dan Idul Fitri.

"Semua komoditas aman menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Cabai rawit merah sudah akan panen akhir Maret ini, importasi daging juga sudah diantisipasi," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi.

Diberbagai daerah, seperti Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Gubernur Ansar Ahmad menjamin pasokan dan harga pangan jelang Ramadan hingga Idul Fitri.

"Stok beras kita masih tersedia untuk empat bulan ke depan. Artinya, kebutuhan menyambut Puasa dan hari raya sudah aman," kata Ansar saat meninjau Gudang Bulog di Jalan Gatot Subroto di Kilometer 5, Kota Tanjungpinang, Kepri, Jumat (2/4/2021).

Bahkan untuk cabai yang dalam beberapa waktu terakhir ini harganya melambung pun keberadaannya pun terjamin untuk di daerah Kalimantan Timur.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur (Disperindagkop dan UKM Kaltim), Yadi Robian Noor mengatakan ketersediaan komoditas cabai di Kaltim masih mencukupi.

Selain itu, ketersediaan cabai di sentra pertanian cabai di Jawa Timur yang menjadi salah satu pemasok cabai ke Kaltim pun cukup tersedia.

"Alhamdulillah, kami sudah cek langsung ke sentra pertanian cabai di Kabupaten Malang. Di sini sudah memasuki masa panen. Jadi stok cabai insya Allah aman," ujar Roby seperti dikutip dari Antara.

Untuk daerah Baubau, Sulawesi Tenggara juga memastikan stok kebutuhan bahan pokok jelang ramadan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Baubau, La Ode Ali Hasan, mengatakan stok kebutuhan pokok utama seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan terigu masih sangat tersedia ditingkat distributor.

Bahkan hingga saat ini, harga bahan kebutuhan pokok masih terbilang stabil, belum terjadi lonjakan harga. "Untuk kebutuhan beras, gula, minyak goreng dan terigu untuk antisipasi jelang puasa bahkan pasca lebaran cukup banyak dan melimpah. Dan untuk harga, sampai saat ini masih stabil, tidak ada kenaikan sama sekali," ungkap La Ode Ali.

Bisa dikatakan stok pangan jelang Ramadan di berbagai daerah mencukupi. Apabila dilihat berdasarkan data Prognosa Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan Pokok/Strategis Nasional pada Januari hingga Mei 2021 yang dibuat Kementan, sebagian besar pasokan bahan pangan pokok akan surplus pada Mei.

Kementan memperkirakan ketersediaan beras sebanyak 24,9 juta ton dan kebutuhan sebesar 12,33 juta ton sehingga pasokan pada Mei sebesar 12,56 juta ton.

Kemudian, prognosa ketersediaan Jagung sebesar 12,57 juta ton, kebutuhan 9,17 juta ton sehingga neraca Mei 3,4 juta ton. Ketersediaan kedelai 1,5 juta ton dan kebutuhan sebesar 1,3 juta ton.

Selanjutnya, prognosa ketersediaan bawang merah sebesar 444.713 ton dan kebutuhan 416.660 ton. Prognosa ketersediaan bawang putih 406.691 dan kebutuhan 243.655 ton.

Prognosa ketersediaan cabai besar sebesar 496.358 ton dan kebutuhan 432.129 ton. Prognosa ketersediaan cabai rawit 448.902 ton dan kebutuhan 392.747 ton.

Prognosa ketersediaan daging sapi/kerbau sebesar 265.868 dengan perkiraan kebutuhan 280.140 ton, sehingga neraca pasokan daging sapi/kerbau di Mei masih defisit 14.272 ton.

Baca Juga: Stok Pangan Jelang Ramadan Diberbagai Daerah di Indonesia Aman
Tanpa Impor, Stok Beras Bulog Aceh Aman Sampai Lebaran

Sementara prognosa ketersediaan daging ayam ras sebesar 1,53 juta ton dengan kebutuhan 1,33 juta ton. Lalu, Prognosa ketersediaan telur ayam ras sebesar 2,21 juta ton dan kebutuhan 2,14 juta ton.

Untuk gula pasir, perkiraan ketersediaannya sebesar 1,58 juta ton dan kebutuhan 1,21 juta ton. Minyak goreng, perkiraan ketersediaannya sebesar 2,67 juta ton dan kebutuhannya 2,19 juta ton.