Meski pada musim hujan seperti saat ini, stok tepung singkong terbilang sangat aman. Sebab, selama masa penghujan ini proses pengeringan gaplek atau potongan singkong yang biasa dijemur di bawah terik matahari langsung, dilakukan dengan menggunakan mesin pengering khusus.
“Kita sudah kerja sama dengan UMKM yang memproduksi tepung gaplek, sehingga stok bahan dasar tiwul selalu aman, walaupun saat musim hujan, kami ada alat pengering yang berfungsi untuk mengeringkan singkong,” kata dia.
Meski berbahan dasar tiwul, namun proses pembuatan cake masih dilakukan sesuai dengan pembuatan kue pada umumnya yakni diakhiri dengan cara dipanggang yang selanjutnya diberi lapisan sugardough serta toping sesuai varian kuenya.
Sejak dibangun pada 2018 lalu, saat ini setidaknya sudah ada 9 varian cake tiwul yang diproduksi diantaranya original, choco oreo, strawberry cheese, pandan greentea, red velvet nougat, taro blueberry, double cheese, chocho regal, dan blackforest, yang dijual dengan harga mulai dari Rp47 ribu sampai Rp55 ribu.
Seperti halnya pelaku usaha lainnya, selama pandemi pemesanan cake tiwul ini juga mengalami penurunan yang diakibatkan adanya kebijakan pembatasan sosial. Untuk menyiasati hal tersebut, Shabira meningkatkan penjualan dengan sistem online dan agen jasa titip yang tersebar di berbagai kota.