Berita pangan - Ramos mengakui terpaksa mengurangi jumlah produksi tahu dan tempe karena makin melonjaknya harga kacang kedelai di pasaran.
SariAgri - Melonjaknya harga kacang kedelai dalam beberapa waktu terakhir, berdampak pada makin minimnya stok tahu dan tempe di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satunya terjadi di Pasar Tradisonal Mingguan Oenopo, Kecamatan Bikomi Tanpah. Beberapa deretan lapak penjualan tahu dan tempe yang biasanya ramai kini hanya terlihat tiga lapak yang dibuka. Tetapi, stok tempe dan tahu yang dijual dalam 2 jam saja hampir habis terjual.
Salah satu penjual tahu dan tempe, Melki Sole, mengatakan dia menjual tempe dan tahu secara terbatas terbatas karena pabrik tahu dan tempe di Kota Kefamenanu juga dengan jumlah yang terbatas.
"Saya tadi pagi sudah antri di pabrik tempe tahu tapi hanya dapat sedikit saja. Ini hari saya bersyukur masih dapat, kadang saya pulang bawa ember kosong,” kata Melki.
Sementara itu salah satu pengelolah pabrik tahu dan tempe di Kota Kefamenanu, Ramos mengakui terpaksa mengurangi jumlah produksi tahu dan tempe karena makin melonjaknya harga kacang kedelai di pasaran.
“Sudah hampir satu bulan ini kami produksi tempe tahu terbatas karena harga kacang kedelai dipasaran yang melonjak tinggi. Biasanya harga normal yang kami beli dengan harga per karung ukuran 50 kilogram, Rp370 ribu tapi sekarang harganya naik sampe Rp590 ribu. Kami terpaksa memproduksi dengan jumlah yang terbatas dan mengurangi ukuran tahu dan tempe meskipun dijual dengan harga yang sama,” ucap Ramos.
Ramos juga mengakui melonjaknya harga kacang kedelai itu sering terjadi setiap tahunnya ketika memasuki pergantian tahun. "Ini sudah jadi agenda rutin tahunan pokoknya setiap menjelang pergantian tahun, selain harga sembako di pasaran naik pasti harga kacang kedelai juga mulai naik,” kata dia.
Para pedagang berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk melihat persoalan ini sehingga usaha pengelolahan tempe dan tahu yang sudah mereka rintis tetap produktif.