Cara Cina Bendung penyebaran COVID-19 dari Makanan Impor
Editor: M Kautsar - Minggu, 29 November 2020 | 07:02 WIB
SariAgri - Pemerintah Cina akan meningkatkan upaya untuk mencegah penularan COVID-19 dari rantai pasokan makanan beku (cold chain) impor, di tengah sejumlah laporan terbaru bahwa kemasan dan lingkungan rantai pasokanmakanan beku dinyatakan positif terpapar coronavirus baru, menurut seorang pejabat pada Jumat (27/11).
Kementerian Transportasi Cina telah merilis sebuah pedoman untuk mencegah penularan COVID-19 melalui rantai pasokan makanan beku impor dalam transportasi darat dan air, menggarisbawahi pelatihan dan perlindungan para personel serta disinfeksi kendaraan.
Hal tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Transportasi China Sun Wenjian dalam sebuah konferensi pers.
Mereka yang terlibat dalam logistik cold chainyang berisiko terinfeksi akan dilatih secara profesional dalam menggunakan pakaian pelindung. "Sementara para pekerja dermaga telah diinstruksikan untuk mengenakan masker dan menghindari kontak dengan produk beku yang mungkin terkontaminasi oleh virus itu," ujar Sun.
Sterilisasi kendaraan dan kontainer secara menyeluruh akan dilakukan sebelum dan sesudah tiap pengangkutan makanan beku, dengan perhatian khusus ditujukan pada titik-titik yang menimbulkan risiko kontaminasi lebih tinggi, seperti pada kemudi dan gagang pintu, menurut Sun.
Pedoman tersebut juga mewajibkan bahwa staf, kargo, dan kendaraan yang terlibat dalam logistik rantai makanan beku dilacak dengan semestinya guna mendukung pelacakan kontak. Selain itu, didesakkan pula untuk memberikan respons cepat terhadap hasil tes positif pada makanan atau kemasan impor demi memutus rantai penularan.
Sejak pertengahan November, sejumlah sampel kemasan makanan impor yang teruji positif terpapar COVID-19 telah dilaporkan di provinsi Shandong, Shanxi, dan Shaanxi.