Sensasi Sate Itik Plus Nasi Jagung Khas Tuban
Penulis: M Kautsar, Editor: Arif Sodhiq - Senin, 2 November 2020 | 12:15 WIB
Berita Pangan - Menikmati sate dengan olahan daging ayam atau daging kambing, tentu sudah biasa dan mudah dijumpai disepanjang jalan. Tetapi, sensasinya akan berbeda jika mencoba mencicipi kuliner sate menthok atau itik khas Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Dipadu nasi jagung, kelezatan dan rasa gurih sate itik akan lebih terasa di lidah. Ungkapan itu disampaikan senada oleh ratusan pecinta kuliner yang sudah pernah singgah mencicipi sate itik yang berada di ujung gang Buyung Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Kedai kuliner yang terbuat dari bangunan semi permanen ini tidak pernah sepi pembeli. Hampir sepanjang hari, dari Senin hingga akhir pekan, para pemburu kuliner hilir mudik bergantian singgah ke kedai milik Supri ini.
Aroma semerbak dari hasil pembakaran sate begitu menggoda dan menggugah selera setiap orang yang melintas di dekat warung ini. Tak hanya pelanggan dari sekitar Kabupaten Tuban dan pesisir utara saja yang datang.
Bahkan dari luar kota seperti Gresik, Lamongan, Surabaya hingga Yogyakarta, Semarang, dan Jakarta juga banyak yang berdatangan untuk merasakan nikmatnya sate itik.
“Sejak pagi hingga sore hari tak pernah sepi warung saya dari pelanggan yang datang. Paling jauh dari Yogyakarta dan Jakarta. Jika hari biasa menghabiskan 10 ekor menthok, khusus akhir pekan dan libur panjang seperti liburan Maulid Nabi ini, saya habis paling sedikit 20 ekor menthok,” kata Supri kepada Sariagri, Minggu (1/11).
Dia menambahkan, tidak ada bumbu rahasia khusus yang dibuat dalam meracik sate itik. Sama dengan sate pada umumnya, bumbu yang disajikan yakni kecap, irisan tomat dan bawang merah.
Selain menu sate itik, Kedai Sor Sawo juga menyediakan menu berkuah yaitu itik becek.
“Becek menthok biar nikmat dari masakan daging menthok yang empuk ditambahkan kuah santan kelapa, bumbu pedas gurih seperti adonan bawang putih, kemiri dan cabai yang sebelumnya telah ditumbuk halus,” ujar Supri.
Dia menyebut daging unggas berbulu putih mirip bebek ini memiliki tekstur empuk dan bercita rasa gurih. Untuk menikmatinya ditawarkan dua pilihan, menggunakan nasi putih atau nasi jagung.
“Kalau saya lebih suka nasi jagung dengan sate menthok dan becek menthok karena lebih nikmat dibandingkan nasi putih. Dijamin puas, enak banget. Khas tuban tiada duanya di tempat lain. Kalau sate menthok lebih gurih dibanding sate ayam atau daging kambing. Apalagi campur jeroan, lebih enak,” kata Ari Thohar, pelanggan tetap asal Surabaya.
Berdiri sejak tahun 1994, resep kuliner legendaris ini diwariskan turun-temurun. Harga per porsi, cukup terjangkau, yakni Rp30.000 untuk 10 tusuk sate itik dan Rp20.000 untuk becek itik (Sariagri/Arief L)