Karantina Perrtanian Periksa 165 Ton Daging Ayam Masuk ke Sulut

Petugas Karantina Pertanian Manado memeriksa sampel yang diambil dari produk ayam olahan yang masuk wilayah Sulut. (ANTARA/HO)

Penulis: Arya Pandora, Editor: Arif Sodhiq - Senin, 28 September 2020 | 10:30 WIB

SariAgri -  Kebutuhan daging ayam di provinsi Sulawesi Utara yang cukup tinggi, membuat pasokan daging ayam ke wilayah ini terus meningkat. Berdasarkan data dari Karantina pertanian Manado, Sulawesi Utara (Sulut) setidaknya 165 ton daging ayam olahan masuk ke wilayah Sulut.

Kepala Karantina Pertanian Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Donni Muksydayan Saragih saat ini telah mengambil sampel dan memeriksa ratusan tong daging ayam yang masuk ke wilayahnya. Pemeriksaan ini untuk mencegah penyakit bawaan dari ayam  yang berasal peternakan luar Sulawesi Utara. 

"Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado merilis data dari sistem One Stop Service (OSS) volume pemasukan daging ayam olahan ke Provinsi Sulut pada triwulan III-2020 sebanyak 165 ton, dengan nilai ekonomi mencapai Rp16,3 miliar," ujar Kepala Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan Saragih.

Dibandingkan dengan periode sama di tahun 2019 menurun sebesar 17 persen, saat itu jumlahnya sebanyak 198 ton.

Hal itu diprediksi akibat adanya pembatasan berskala besar berupa penutupan gerai makanan cepat saji dan restoran yang terbatas waktu operasionalnya akibat pandemi.

"Produk olahan ini masuk melalui seluruh tempat pemasukan di Sulut yang kami jaga berasal dari berbagai kota," ujarnya.

Menurut Donni, kegiatan monitoring dan pengambilan sampel yang dilakukan pihaknya sebagai upaya menjamin mutu dan kesehatan produk asal hewan, agar aman dikonsumsi masyarakat Sulut.

Saat ini sebanyak 6,8 ton produk ayam olahan milik CV BL tiba di dermaga bongkar pelabuhan Bitung dengan menumpang kapal KM Tanto Tangguh dari Surabaya.

Donni menambahkan, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina berupa pemeriksaan fisik dan kesesuaian volume serta jenis produk.

Selanjutnya, dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan Laboratorium Total Plate Count (TPC) yang dilakukan di Laboratorium Karantina Pertanian Manado.

Pengujian ini untuk menunjukkan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu produk dengan cara menghitung koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media agar, ujarnya.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil mengatakan, pengawasan keamanan dan pengendalian mutu bahan pangan dan pakan asal produk pertanian adalah tugasnya sesuai dengan amanah Undang-Undang Perkarantinaan Nomor 21 Tahun 2019. "Selain tugas utama menjaga kelestarian sumber daya alam hayati kita yang sangat kaya ini," kata Jamil.

Baca Juga: Karantina Perrtanian Periksa 165 Ton Daging Ayam Masuk ke Sulut
Bisnis Peternakan Langgar Ketentuan, Siap-siap Izin Usaha Bisa Dicabut

Selain itu, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, untuk menjamin kelancaran arus barang pertanian, jajarannya diinstruksikan terus lakukan sinergi dengan pemangku kepentingan di unit kerja.

"Jadi produk pertanian yang dilalulintaskan tidak hanya sehat dan aman, tapi juga harus lancar," ujarnya menambahkan. (Ant)