Tingkatkan Nilai Ekonomis, Ubi Diolah Menjadi Camilan Keripik Stik

Cemilah keripik stik dari ubi ungu hasil produksi UMKM di Magetan (SariAgri/Arief L)

Penulis: Arya Pandora, Editor: Redaksi Sariagri - Senin, 24 Agustus 2020 | 10:33 WIB

SariAgri -  Dalam upaya membangun ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19, Yuli Rohayati, warga Desa Ringinagung Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan membuat terobosan camilan keripik stik dari ubi ungu.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau umkm mandiri ini digagasnya sebagai tambahan pemasukan keluarga disela-sela kesibukannya sebagai buruh di sebuah peternakan ayam. Yuli berpendapat, sebelumnya ubi ungu di desanya hanya dikonsumsi biasa sebagai makanan pokok pengganti nasi. Karena ubi ungu diakui memiliki kandungan vitamin, mineral, kaya nutrisi dan serat yang baik untuk memperlancar pencernaan. Maka sangat disayangkan jika dikonsumsi biasa, maka ia menggagas ide menjadikan ubi unggu sebagai kuliner keripik stik.

“Sebagai pengganti makanan pokok nasi. Ubi ungu banyak dijumpai di dapur keluarga sebagai panganan primadona yang harganya yang relatif murah dan kaya gizi serta serat yang baik untuk pencernaan. Selain itu ubi ungu, juga kaya akan antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Berangkat dari keyakinan itu, saya kemudian berinisiatif meningkatkan nilai ekonomis ubi ungu menjadi camilan stik, “papar Yuli kepada SariAgri.

Berbeda dengan camilan keripik stik pada umumnya yang cenderung berasa keju dan bawang. Ubi ungu ini memiliki rasanya yang manis alami. Sehingga membuat makanan ringan buatannya ini, banyak diminati pembeli terutama anak-anak dan remaja.

“Kalau keripik stik biasa, khan rasanya keju dan bawang. Makanya pengen beda saja, saya buat dari ubi ungu yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar sini. Selain itu harganya juga murah. Hasilnya banyak anak-anak dan remaja yang suka sekali mengkonsumsi keripik stik ubi ini, karena rasanya manis, “ imbuhnya.

Untuk membuat camilan keripik stik ubi ungu tidaklah terlalu sulit. Pertama ubi yang sudah dikupas dikukus terlebih dahulu. Setelah matang kemudian ditumbuk, lalu dicampur tepung dan mentega cair. Selanjutnya digiling menggunakan mesin dan digoreng.

Baca Juga: Tingkatkan Nilai Ekonomis, Ubi Diolah Menjadi Camilan Keripik Stik
Alternatif Pengganti Beras, Singkong Bisa Diolah Menjadi Aneka Makanan

Camilan stik keripik ubi ungu, sejauh ini penjualan masih dilakukan secara online hingga ditawarkan ke warung tetangga dan seputar teman-temannya. Untuk setiap satu kilogram (kg) keripik stik ubi ungu dijual seharga Rp 40 ribu, sedangkan seperempat kg dan satu ons stik ubi ungu dijual seharga Rp 10 ribu dan Rp 4.500.

Walau baru memproduksi paling lama 4 hari sekali, dengan bahan baku ubi sebanyak 5 kg, usaha tersebut mampu membantu ekonomi keluarganya saat pandemi Covid-19, karena suaminya hanya bekerja sebagai sopir mobil rental. (Arief L/ SariAgri Jawa Timur)