Kapan Waktu yang Tepat Saat Minum Jamu?

Jamu kunyit asem asal Jombang dalam kemasan (SariAgri/ Arief L)

Editor: M Kautsar - Jumat, 5 Juni 2020 | 13:34 WIB

SariAgri - Kebiasaan mengonsumsi jamu meningkat saat pandemi Covid-19. Tetapi, kebiasaan ini diyakini akan menghilang saat normal baru.

Menurut Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania jamu lebih baik dikonsumsi 2-3 kali sebelum makan.

Beberapa racikan jamu yang bisa menjadi pilihan diantaranya kunyit asam, beras kencur ditambah lemon. Selain itu ada sambiloto yang toleran dengan cita rasa pahit, jahe ataupun empon-empon.

Tetapi, kata Tania, untuk mereka yang memiliki keluhan semisal di lambung, sebaiknya meminum jamu setelah makan.

"Kalau ada keluhan nyeri lambung ya sebaiknya minuman-minuman jamu atau herbal tersebut diminum sesudah makan ya, kecuali misalnya dia tidak ada keluhan lambung bisa diminum duluan minuman jamu herbalnya sebelum makan," tutur dia.

Sementara itu, bagi kamu yang ingin mengonsumsi jamu tetapi memiliki kadar kolesterol jahat dalam darahnya tinggi, disarankan mengonsumsi jamu yang bisa menurunkankadar LDL.

"Karena hampir semua jamu-jamu itu menurunkan kadar kolesterol LDL," kata dia.

Dia memberikan contoh ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh berbahan dasar jahe, pegagan, temulawak dan gula merah.

Bahan-bahan yang bisa digunakan:

1 ibu jari jahe
1 jumput pegagan
1 ibu jari temulawak
1,5 gelas air
gula merah secukupnya

Cara membuatnya:

1. Jahe dan temulawak dimemarkan. Sementara pegagan dan gula merah dipotong kecil-kecil.

2. Semua bahan dicampur kemudian direbus sampai mendidih selama 10-15 menit.

3. Ramuan diminum hangat-hangat 1-2 gelas sekali per hari.

Menurut laman Litbang Kemenkes, jahe bisa mengurangi pegal-pegal, mencegah mual dan perut kembung. Sementara pegagan bermanfaat sebagai imunodobulator pada penyakit yang membutuhkan pertahanan sistem imun seluler maupun humoral.

Kandungan senyawa gliksida triterpenoid dan asiaticoside mempercepat perbaikan sel-sel kulit dan meningkatkan daya tubuh non-spesifik.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Saat Minum Jamu?
Lima Jenis Tanaman Obat yang Bisa Kamu Budidayakan

Temulawak juga dikenal baik untuk meningkatkan imunitas tubuh. tanaman herbal ini memiliki kandungan senyawa kimia yang terdapat pada rimpangnya, seperti tumerol, lalu minyak asitri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol dan kurkuminoid.

Kurkuminoid bermanfaat menetralkan racun, menghilangkan nyeri, antibakteri, mencegah pelemakan dalam sel-sel hati dan antioksidan.