Legislator Minta Pemerintah Selalu Pantau Stok di Daerah Defisit Pangan

Ilustrasi tanaman pertanian padi (Pxhere)

Editor: Arif Sodhiq - Sabtu, 16 Mei 2020 | 18:35 WIB

SariAgri - Anggota Komisi IV dpr RI Johan Rosihan meminta pemerintah benar-benar memantau jumlah stok serta mengerahkan segala upaya yang dibutuhkan untuk mengatasi defisit pangan yang dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di tanah air.

"Stok pangan harus selalu diperhatikan untuk menghindari kenaikan harga pangan yang drastis akibat defisit pangan di beberapa provinsi saat ini," ujar Johan dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/5/2020).

Johan mengingatkan kenaikan harga pangan juga karena adanya defisit stok pangan. Dia mencontohkan harga beras yang dari tahun ke tahun selalu naik. Untuk itu, menurut dia, pemerintah perlu lebih gencar melakukan operasi pasar bahan pangan sehingga harga tetap stabil.

Dia mengatakan, pemerintah perlu segera meningkatkan berbagai upaya yang lebih realistis dan praktis. Misalnya dengan membuat penetapan harga dasar komoditas pangan dan terus meningkatkan pengawasan dan implementasinya.

Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 menyebutkan Dewan ketahanan pangan Nasional dipimpin Presiden dengan Ketua Harian Menteri Pertanian. Sedangkan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota Dewan Ketahanan Pangan Daerah dipimpin Gubernur/Bupati/Walikota.

Sebelumnya dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang Antisipasi dan Mitigasi Sektor Pangan Terdampak COVID-19 terungkap, saat ini sebagian produk pertanian tidak terserap pasar karena tidak beroperasinya industri hotel, restoran dan kafe (horeka). SElain itu juga karena ditutupnya mal-mal karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Harga bahan pokok naik

Sementara anggota Komisi VI DPR RI Chairul Anwar meminta pemerintah berupaya menjaga kestabilan harga bahan pokok menjelang lebaran. Dia mengatakan harga bahan pokok sudah mulai merangkak naik di pasaran. =

Dia mencontohkan harga bawang merah di pasar tradisional yang dibanderol di kisaran Rp52.250 per kg. Padahal harga acuan bawang merah yang ditetapkan pemerintah Rp 32 ribu per kg.

Harga gula juga melambung dan masih mahal berada di kisaran Rp17.400 per kg. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) gula ada di Rp 12.500 per kg.

Menurut Chairul, dirinya sudah memperingatkan Kementerian Perdagangan saat rapat dengan Komisi VI DPR RI pekan ketiga April 2020 lalu. Saat itu dia meminta Kemendag melakukan langkah kongkret untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Baca Juga: Legislator Minta Pemerintah Selalu Pantau Stok di Daerah Defisit Pangan
Peran Bulog Stabilkan Harga dan Stok Pangan Perlu Diperkuat

“Kami sudah memperingatkan Kementerian Perdagangan untuk dapat menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, sehingga pemerintah bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok. Tapi kenyataannya di lapangan malah terjadi kenaikan beberapa bahan pokok. Kami menyayangkan hal ini dan berharap pemerintah melakukan langkah serius untuk menekan harga kebutuhan pokok,” katanya.

Dia menghimbau pemerintah lebih menguatkan koordinasi antar lembaga agar bisa memecahkan permasalahan. Kenaikan harga bahan pangan, lanjut dia tidak hanya menjadi tanggung jawab satu sektor, tapi multisektor.