Terungkap! Ini Penyebab Harga Beras Tinggi

Ilustrasi beras. (pixabay)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 3 Februari 2023 | 20:30 WIB

Sariagri - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menerangkan bahwa kondisi beras yang harganya masih tinggi saat ini disebabkan kesalahan Bulog yang tidak menyerap beras petani di awal 2022.

Sekjen IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, persoalan ini akan mempengaruhi harga di pasaran. Meskipun impor sudah ada, tetapi stok beras yang berkurang memang jadi persoalan tersendiri.

"Tapi memang faktanya Bulog tidak bisa menyelesaikan persoalan beras dengan baik, penyerapannya tidak maksimal sehingga harganya relatif tinggi," kata Reynaldi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/2/2023).

Ia mencermati beras mengalami kenaikan sudah dua bulan di atas HET, tetapi puncaknya di dua bulan terakhir sehingga pemerintah memutuskan untuk impor.

Untuk itu, ia meminta Bulog sebagai BUMN yang ditugasi untuk menyelesaikan persoalan beras harus benar-benar menyelesaikan dengan sungguh-sungguh dengan baik agar persoalan beras bisa diatasi.

Baca Juga: Terungkap! Ini Penyebab Harga Beras Tinggi
Kemendag Terus Pantau Pergerakan Harga Kedelai Dunia

Lebih lanjut, Reynaldi menjelaskan bahwa harga beras yang di atas HET tidak bisa dihindari sampai panen raya nanti. Kenaikan ini menyebabkan banyak dampak. "Yang pertama pedagang kesulitan apalagi ada tambahan beras impor, itu juga menjadi kendala," jelasnya.

Kendati demikian, IKAPPI mengapresiasi langkah Bulog untuk melakukan operasi pengendalian harga sehingga harga tidak melambung tinggi dan stok tetap ada di pasar.