Harga Beras Terus Naik Padahal Sudah Diguyur Impor, Ini Jawaban Bulog

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. (Antara)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 1 Februari 2023 | 07:00 WIB

Sariagri - Saat ini harga beras terpantau masih melanjutkan tren naik, semakin menjauhi harga tertinggi pada tahun 2022 lalu. Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras naik Rp30 jadi Rp11.600 per kg untuk jenis medium dan naik Rp40 jadi Rp13.240 per kg untuk jenis premium.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran. Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) sempat mengeluhkan harga beras yang terus naik, padahal sudah menggelontorkan beras lewat Operasi Pasar (OP).

Ia pun menyebutkan adanya aksi mafia yang membuat harga beras tak kunjung turun. Namun, Buwas tetap saja enggan mengungkapkan mafia beras yang dimaksud, ia berkelit dan mengatakan urusan mafia beras ada di Satgas Pangan.

Hanya saja, ujarnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas pada Selasa (31/1/2023) sudah mewanti-wanti agar mengawasi penyaluran beras supaya tidak hilang. Untuk itu, Bulog bekerja sama dengan Satgas Pangan, Food Station, juga meminta masyarakat ikut mengawasi gerak-gerik mafia beras.

"Jadi tadi sudah saya sampaikan, Bapak Presiden bilang, maka harus diawasi, tidak bisa kalau hanya dilepas begitu saja," kata Buwas kepada awak media usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR, Selasa (31/1/2023).

"Makanya saya tadi kerja sama, tadi juga sampaikan Satgas Pangan, saya ke Food Station, saya juga berharap dari semua (masyarakat) ikut mengawasi,"tambahnya.

Apabila tidak diawasi dengan cermat, lanjut Buwas, beras impor berkualitas premium, yang akan digelontorkan ke pasar bisa hilang dan dijual dengan harga komersial oleh oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan.

"Karena, ini kalau kita nggak diawasi, ini beras yang akan kita gelontorkan yang tadi saya katakan adalah beras premium, beras dengan kualitas bagus dan harga murah, ini nanti bisa hilang. Karena itu nanti akan dijual komersil dan untuk kepentingan perdagangan betul, keuntungan yang setinggi-tingginya. Nah ini yang harus kita jaga," tuturnya.

Buwas mengaku kebingungan, karena sampai dengan saat ini harga beras masih tinggi, kendati beras impor sudah diguyur ke pasar.

Baca Juga: Harga Beras Terus Naik Padahal Sudah Diguyur Impor, Ini Jawaban Bulog
Bulog akan Gelontorkan 315 Ribu Ton Beras Premium ke Pasar

"Kita sudah supply dengan impor. Namun demikian, faktanya beras itu masih mahal. Nah ini sedang kita jajaki bersama-sama. Saya harus ikut bersama-sama dengan teman yang lain, terutama nanti Satgas Pangan untuk mengawasi. Karena, ini sekarang kita sudah mulai gelontorkan beras yang impor, dan beras itu kita lepas dengan harga Rp 8.300 per kg. Dengan harapan beras ini nanti sampai kepada konsumen itu juga murah," tuturnya.

"Maret kita sudah mulai panen. Saya yakin kebutuhan akan tercukupi. Tugas kepada Bulog yang dari negara yang 2,4 juta ton itu akan serap dari dalam negeri semua. Jadi dari dalam negeri kita akan upayakan. Saya justru berharap nanti panen raya ini betul-betul produksinya besar," pungkasnya.