Penderita Hipertensi Meningkat, Ahli: Karena Kita Dekat dengan Sumber Garam

Ilustrasi larutan garam untuk basmi gulma. (Pixabay)

Editor: Yoyok - Sabtu, 21 Januari 2023 | 11:00 WIB

Sariagri - Dokter spesialis pada Klinik Endokrin di RSA Universitas Gadjah Mada (UGM), Ali Baswedan, Sp.PD-KEMD menyatakan masyarakat saat ini dengan mudah mendapatkan sarana periksa untuk mengukur tekanan darah. Orang tidak perlu harus ke dokter atau pusat layanan kesehatan dengan antri tetapi cukup di apotik atau banyak tempat lainnya.

“Artinya kondisi sekarang lebih mudah menjaring penderita hipertensi karena mudah mendapatkan sarana untuk pemeriksaan. Bahkan, alat pengukur pun bisa didapat atau dibeli oleh siapa pun. Asumsi lainnya menurut saya soal tingginya penderita hipertensi karena kita sekarang ini tinggal di dunia garam atau sumber garam," ujar Ali Baswedan seperti dikutip dari ugm.ac.id, Sabtu (21/1/2023).

Ali menjelaskan, sumber garam itu disebutnya sebagai salah satu pemicu utama hipertensi. Padahal, selama ini sumber itu berdekatan dengan kehidupan nyata manusia. Ia terbiasa berada di dapur berikut dengan yang lainnya seperti penyedap rasa atau MSG (micin), berbagai bahan lain yang mengandung pengawet kecap, saos, sambal sachet, camilan, makanan ringan dan lain-lain.

Semua itu merupakan sumber garam yang tentu kandungan garamnya sangat berlebihan. Kenapa garam itu berbahaya bagi penderita hipertensi, karena garam mengandung Natrium dan Natrium ini memiliki sifat-sifat jahat untuk tubuh.

“Dengan mengonsumsi garam secara terus menerus maka natrium akan masuk sel, pada saat masuk sel maka cairan juga akan masuk kedalam semua sehingga bisa overload (kelebihan ) cairan dan kelebihan cairan ini membuat jantung memompa lebih kuat sehingga menaikkan tensi," paparnya.

Menurutnya, sebanyak 60 persen mereka yang memiliki keturunan darah tinggi sensitif terhadap garam. Sedang 40 persen lainnya tidak sensitif.

Rilis WHO pernah mengimbau untuk penderita hipertensi sebaiknya mengurangi konsumsi garam kurang dari 5 gram. Imbauan ini tentunya sulit untuk diartikan dalam kehidupan sehari-hari.  

“Kita tentu tidak akan mungkin menghitung maka untuk imbauan itu sebaiknya semboyan kita kurangi makan gorengan, kurangi makan kecap, pokoknya jauhi sumber-sumber garam. Makan camilan dijauhi, kalau perlu dalam seminggu intinya dikurangi dahulu. Artinya lidah kita dibiasakan untuk yang anyep dahulu," papar dokter Ali.

Hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi adalah memperbaiki lifestyle atau gaya hidup. Memperbanyak gerak, mengurangi konsumsi garam, alkohol, tembakau dan rutin teratur makan sayur dan buah.

Baca Juga: Penderita Hipertensi Meningkat, Ahli: Karena Kita Dekat dengan Sumber Garam
Coba 7 Kreasi Salad Berikut Ini agar Tidak Bosan

Menurut Ali, sayur dan buah sesungguhnya sumber nabati untuk natrium. Untuk itu tidak makan garam dapur sebenarnya tidak masalah karena permasalahan hanya di lidah yang terasa anyep sebab sudah terbiasa asin.

Khusus untuk penderita hipertensi, Ali mewanti-wanti agar pantang garam. Jika perlu stop garam karena garam sangat mengganggu kerja obat. “Karena jika garam naik naik dalam tubuh, obat tidak bekerja dengan baik dan efektif, dan ada baiknya cek tekanan darah secara rutin," tandasnya.