Kisah Zhang Hongchao Pendiri Es Krim Viral Mixue

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 2 Januari 2023 | 19:30 WIB
Sariagri - Saat ini warganet di media sosial memiliki lelucon "jika ada ruko kosong, besok rukonya sudah jadi gerai Mixue." Mixue adalah franchise es krim asal Cina yang pertama kali masuk Indonesia pada 2020.
Mixue didirikan pertama kali di Zhengzhou, Provinsi Henan, pada 1997. Pendiri Mixue, Zhang Hongchao, menargetkan pasar tingkat bawah sejak awal. Sebagian besar pelanggannya adalah pelajar dan pekerja yang memiliki karakteristik paling penting yaitu peka terhadap harga.
Kisah Zhang Hongchao Pendiri Es Krim Viral Mixue
Mengutip Food Talks, Zhang Hongchao mengalami pengalaman yang lebih dari sekadar sial dalam mengembangkan Mixue. Awalnya Zhang Hongchao hanya menjual es serut di Zhengzhou, kemudian pindah ke Hefei, kota yang lebih besar dan berpenduduk lebih banyak, untuk mengejar peluang yang lebih baik.
Namun, rencana itu tidak berhasil dan Zhang memutuskan kembali ke Zhengzhou untuk melanjutkan bisnis es serutnya. Namun lambat laun ia menemukan masalah: bisnis es serut akan terpengaruh oleh musim. Hingga akhirnya ia harus menutup toko pertamanya itu.
Namun Zhang Hongchao tidak menyerah dan kembali membuka toko es krim pada 1999. Ia menggunakan nama 'Mixue Bingcheng' yang memiliki arti 'kastil es yang dibangun dengan salju yang manis.'
Zhang Hongchao juga mengembangkan menu di gerai es serutnya. Ia juga menjual es krim cone dengan harga murah yaitu hanya 3 yen atau sekitar Rp6.000. Harga yang murah tersebut juga menarik banyak orang untuk mencobanya.
Dengan benar-benar mengurangi biaya dan menjaga harga lebih murah dari sebagian besar merek es krim, Mixue diam-diam menjadi satu-satunya merek es krim dan bubble tea terlaris di Cina.
Kesuksesan tersebut membuat Zhang Hongchao untuk melebarkan bisnisnya ke luar negeri. Pada 2018, Mixue pertama kali membuka gerainya di luar Cina yaitu di Hanoi, Vietnam.
Baca Juga: Kisah Zhang Hongchao Pendiri Es Krim Viral MixueSebuah Merek Es Krim di Cina Dikecam karena Tidak Bisa Meleleh
Gaya dekorasi gerainya disesuaikan dengan lokasi dan memasukkan unsur lokal. Misalnya, toko-toko di Mesir akan menggantung buah kelapa dan menyediakan minuman atau makanan penutup yang lebih melokal.
Pada Juni 2020, Mixue Bingcheng memiliki lebih dari 10.000 gerai di Cina, menjadi merek bubble tea pertama yang memiliki lebih dari 10.000 gerai di Cina dan pendapatan tahunan mencapai 6,5 miliar yuan.