Disimpan Terlalu Lama, Benarkah Madu Bisa Menjadi Basi?

Ilustrasi madu murni (Pixabay)

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 28 November 2022 | 15:15 WIB

Sariagri - Madu merupakan cairan yang berasal dari lebah dengan mengolah nektar dari tanaman berbunga menggunakan enzim yang terdapat dalam liurnya. Madu ini dikenal sebagai super food, karena mengandung banyak nutrisi bagi kesehatan.

Ada banyak sekali manfaat yang diberikan untuk tubuh dan juga kecantikan kulit. Ditambah lagi rasanya manis alami, sehingga dijadikan sebagai pengganti gula yang lebih sehat. Hal inilah yang membuat masyarakat banyak mengonsumsinya.

Ketika membeli madu, sering kali kita melihat masa kedaluwarsa pada kemasan. Hal ini membuat banyak orang beranggapan bahwa madu bisa basi. Namun sebenarnya benarkah madu bisa menjadi basi?

Fakta soal madu yang bisa basi

Anggapan banyak masyarakat mengenai madu bisa basi ternyata adalah hoax. Pasalnya pada madu murni, kandungan gulanya sangat tinggi, mencapai 80 persen. Tingginya kandungan gula ini secara otomatis menghambat pertumbuhan berbagai jenis mikroba, seperti bakteri dan jamur.

Ketika madu sudah matang, proses kimia akan mengubah gula alami di dalamnya menjadi asam glukonat, sehingga menghasilkan senyawa yang disebut dengan hidrogen peroksida.

Senyawa ini pula yang akan membuat madu memiliki sifat antibakteri dan antimikroba lainnya seperti polifenol dan flavonoid. Kandungan ini sangat berperan penting dalam mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab makanan busuk.

Madu murni juga mengandung enzim khusus bernama glukosa oksidase. Enzim berasal dari liur lebah yang kemudian dilarutkan ke dalam nektar (sari tanaman) selama masa produksi madu. Fungsinya mampu bekerja untuk menekan pertumbuhan bakteri.

Alasan lain mengapa madu tidak bisa basi, karena kadar kandungan air dalam madu jumlahnya sangat sedikit. Hal inilah yang membuat teksturnya menjadi sangat kental. Akibat tekstur yang kental ini membuat gula dalam madu tidak dapat terfermentasi dan oksigen pun tidak mudah larut ke dalamnya.

Selain itu, kadar pH di dalam madu yaitu sekitar 3.9 yang menandakan bahwa cairan manis ini bersifat asam. Dengan demikian, mikroba yang menjadi penyebab makanan busuk seperti C. diphtheriae, E.coli, Streptococcus, dan Salmonella, tidak dapat tumbuh dan berkembang biak di dalamnya.



Baca Juga: Disimpan Terlalu Lama, Benarkah Madu Bisa Menjadi Basi?
Masih Sering Salah! Ternyata Begini Loh Cara Menyimpan Madu yang Benar