Program Bagi-bagi Rice Cooker Gratis, DPR: Pemerintah dan Masyarakat Untung
Editor: Reza P - Sabtu, 26 November 2022 | 18:00 WIB
Sariagri - Pemerintah tengah membahas kebijakan membagikan penanak nasi listrik atau rice cooker kepada masyarakat secara gratis. Rencananya sebanyak 680 ribu rice cooker listrik akan disalurkan ke seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Indonesia mengacu pada data Kementerian Sosial (Kemensos).
“Ini baru pembahasan belum sampai di publish bantuan e-cooking atau penanak nasi listrik, ada sekitar 680 ribu yang nanti disalurkan anggarannya sekitar Rp 500 ribu per KPM,” kata Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo, dikutip Sabtu (26/11).
Kebijakan ini bertujuan dalam mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, dan penghematan biaya memasak bagi masyarakat.
Target KPM paket rice cooker listrik ini ditujukan untuk kelompok rumah tangga, yakni rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA. Diluar daya 450 VA dan 900 VA perlu divalidasi oleh Kepala desa termasuk pengguna LPG 3 kg.
Rencana program Kementerian ESDM ini mendapat dukungan dari Komisi VII. Pimpinan Komisi VII, Bambang Haryadi berpendapat, program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan keberpihakan terhadap masyarakat kecil.
"Kami mendukung program pemberian magic com (rice cooker) yang berfungsi sebagai penanak nasi sekaligus penghangat nasi. Karena peralatan tersebut tidak membutuhkan perubahan daya listrik, dan juga tidak perlu mengganti peralatan masak. Jadi masyarakat penerima barang tidak terbebani, bahkan dimudahkan dalam hal memasak," jelasnya.
Bambang menambahkan jika daya dari rice cooker ini juga tidak terlalu besar, namun jauh lebih efisiensi dan murah daripada memasak menggunakan elpiji.
Baca Juga: Program Bagi-bagi Rice Cooker Gratis, DPR: Pemerintah dan Masyarakat UntungData Tak Singkron, DPR:Bulog Harus Serius Pastikan Ketersediaan Stok Pangan
"Program ini kami nilai saling menguntungkan, baik pemerintah maupun masyarakat penerima barang. Pemerintah diuntungkan dengan adanya pengurangan beban subsidi dan emisi karbon, sedangkan masyarakat penerima lebih efisien biaya dan lebih mudah memasaknya," tegasnya.
"Dan tidak akan ada nasi basi keesokan harinya yang mubazir, karena alat tersebut (penanak nasi) sekaligus penghangat nasi. Semua beras yang dimasak akan termanfaatkan lebih maksimal," sambungnya.
Ini merupakan salah satu bentuk komitmen keberpihakan pemerintahan presiden Jokowi terhadap masyarakat kecil.