Usai Diguncang Gempa, Kementan Diminta Fokus Pulihkan Pertanian di Cianjur

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. (dpr.go.id/Arief/Man)

Editor: Dera - Sabtu, 26 November 2022 | 16:00 WIB

Sariagri - Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin, menanggapi pernyataan Kementerian Pertanian soal Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP), yang menerangkan berbeda dengan food estate.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR sebelumnya, Kementan menyebut Food Estate berbeda karena ada perbedaan sumber pendanaan dan titik lokasi sentra produksinya.

Akmal menanggapi, ini seolah cuma ganti baju saja karena semua evaluasi target food estate meleset. Capaian food estate tidak sesuai harapan dengan bukti nyata pangan masih mahal, impor masih terjadi, distribusi tersendat, logistik pergudangan tidak maksimal dan banyak hal yang perlu diperbaiki termasuk tata niaga pangan itu sendiri.

“Saya mendapat informasi dan data bahwa BPK menyimpulkan perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi program pembangunan KSPP Tahun Anggaran 2020 sampai dengan triwulan III 2021 tidak sesuai dengan peraturan dalam semua hal material. Mirip dengan Food Estate, banyak ketidak sesuaian sehingga target produksi pangan juga meleset," ungkap Akmal dalam keterangan tertulisnya.

"Saya menyarankan, dengan adanya gempa di Cianjur yang merupakan bencana yang sangat banyak memakan korban baik nyawa maupun infrastruktur, fokus pembangunan pertanian diarahkan ke daerah ini mengingat Cianjur merupakan sentra produksi pangan potensial mulai dari tanaman pangan, perkebunan hingga hortikultura,” sambungnya. 

Pemulihan Pertanian di Cianjur

Politisi PKS ini menerangkan, bahwa kesimpulan Rapat antara Komisi IV dengan pemerintah pun sudah menyimpulkan, bahwa Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian untuk mencadangkan anggaran Tahun 2023 untuk perbaikan infrastruktur dan penyediaan benih pertanian pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.

“Saya berharap, anggaran peningkatan produksi hasil pertanian sebesar Rp15.318.655.827.000 mampu memberikan kontribusi maksimal pada pemulihan gempa Cianjur terutama kawasan produksi pertaniannya,” harap Akmal, seperti dilansir dari laman resmi Fraksi PKS.

Baca Juga: Usai Diguncang Gempa, Kementan Diminta Fokus Pulihkan Pertanian di Cianjur
Jaga Ketahanan Pangan dengan Peningkatan Produktivitas SDM

Pria Kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini merinci, anggaran peningkatan produksi pertanian di direktorat jenderal tanaman pangan sebesar Rp2,7 triliun, di Hortikultura Rp1 triliun, perkebunan Rp1,1 triliun, dan sarana prasarana Rp3,1 triliun.

“Saya kira cukup bagi kementan untuk memberikan fokus peningkatan produksi pertanian di cianjur. Mumpung ini masih awal, sehingga 2023 dapat segera di eksekusi. Dengan adanya fokus program kawasan sentra produksi pertanian di Cianjur, mudah-mudahan ada trauma healing yang cukup signifikan bagi warga Cianjur,” tutupnya.