Jokowi: 48 Negara Berkembang Akan Hadapi Krisis Pangan, Ini Sangat Serius

Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate di Kapuas, Kalimantan Tengah (Antarafoto).

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 15 November 2022 | 12:00 WIB

Sariagri - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal berbagai krisis yang dihadapi dunia saat ini. Salah satu dampak krisis adalah masalah pangan yang menjadi momok tiap negara.

Maklum saja, krisis semakin memburuk akan menjadi krisis pasokan pangan, karena kelangkaan dan mahalnya harga pupuk dapat meningkatkan harga pangan di berbagai belahan dunia.

“Bagi 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan tertinggi, akan menjadi kondisi yang sangat serius,” kata Jokowi dalam pidato pembukaan KTT G20 Sesi I yang membahas kondisi ekonomi global, ketahanan pangan, dan energi, di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Selasa (15/11/2022).

Menurut Kepala Negara, saat ini dunia tengah mengalami tantangan luar biasa. “Dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Krisis demi krisis terjadi. Pandemi COVID-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi,” tambah Jokowi.

Jokowi menyampaikan dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang. Sebagai contoh, soal pupuk, ia menekankan agar persoalan pupuk ini tidak disepelekan.

Musababnya, jika tidak segera diambil langkah konkret, agar persediaan pupuk tercukupi dan harga terjangkau, maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.

Baca Juga: Jokowi: 48 Negara Berkembang Akan Hadapi Krisis Pangan, Ini Sangat Serius
Jokowi-Zelensky Teleponan, Diskusi Situasi Ukraina hingga Biji-bijian

Jokowi juga menyampaikan bahwa mata seluruh dunia tertuju pada Forum G20. Dia menegaskan KTT G20 harus berhasil dilaksanakan dan tidak boleh mengalami kegagalan, guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.

“Namun keberhasilan hanya dapat tercapai apabila kita semua tanpa terkecuali berkomitmen bekerja keras menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghadirkan sesuatu yang konkret yang bermanfaat bagi dunia,”pungkasnya.