Dedi Mulyadi Ngamuk Minta Ganti Rugi Rp3 M ke Acara Ketahanan Pangan

Editor: Dera - Minggu, 13 November 2022 | 10:00 WIB
Sariagri - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi secara mengejutkan meminta ganti rugi kepada penyelenggara acara ketahanan pangan di Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Tak main-main, ganti rugi yang dituntut oleh Dedi Mulyadi senilai Rp3 miliar. Pihaknya mengklaim bahwa lahan miliknya seluas 1 hektare dipakai dalam kegiatan tersebut tanpa izin.
"Ini sebagian tanah saya keambil," tegas Dedi, dalam Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
"Urusannya bagaimana ini? Gak apa-apalah Rp300 ribu per meter jadi Rp3 miliar, sekarang saya minta DP dulu Rp1,5 miliar," tambahnya.
Sontak pernyataan Politisi Golkar tersebut pun membuat panitia penyelenggara panik.
"Nanti kita selesaikan, Pak. Nanti kita duduk bareng untuk bicarakan itu," kata salah satu penanggungjawab acara.
Masih dengan muka kesal dan kecewa, Dedi pun lantas memanggil Kepala Desa (Kades) Benteng Tuti Herlina Aulia, untuk menanyakan apakah pihak desa dilibatkan dalam pengukuran tanah tersebut atau tidak.
"Memang sebelumnya tidak ada koordinasi. Desa tidak dilibatkan dalam pengukuran tanah," kata Kades Tuti.
Pernyataan sang Kades pun lantas langsung dibantah oleh penyelenggara acara.
"Sudah ada, waktu itu sama perwakilan Karang Taruna," kata salah satu penanggung jawab acara tersebut.
Namun pernyataan itu lagi-lagi dimentahkan oleh Dedi Mulyadi.
"Ya salah, Karang Taruna itu tidak bisa ukur tanah, yang tahu batas tanah itu desa dan kepala desa," timpal Kang Dedi dengan nada tinggi.
Dedi Mulyadi Ternyata Hanya 'Ngeprank'
Ketika suasana semakin tegang, Dedi Mulyadi pun akhirnya buka suara. Ternyata politisi Golkar tersebut hanya melakukan 'prank'.
"Ini aslinya saya memang ada tanah di sini? Kagak ada. Ada juga tanah Perhutani," kata Dedi sambil tertawa terbahak-bahak.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ngamuk Minta Ganti Rugi Rp3 M ke Acara Ketahanan PanganDunia Dihantui Krisis, DPR: Ketahanan Pangan Harus Jadi Prioritas Utama!
Usai suasana mencair, dirinya justru memuji penyelenggara acara. Sekadar informasi, inisiator acara tersebut ternyata dahulu pernah ditegor Dedi lantaran berencana membuka kegiatan tambang di Desa Cibukamanah, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.
Kini orang yang sempat ditegurnya itu justru beralih dari tambang dan menjadi menjadi pengusaha pertanian.
"Menanam itu lebih utama dari menambang. Menanam itu lebih mulia dari menambang,"pungkas Dedi.
"Karena ketahanan negara itu sangat tergantung pada ketahanan pangan rakyat. Gak usah pakai senjata mau menghancurkan negara, hilangkan pangannya saja sudah selesai. Sekarang tentara tanam dan tentara jaga tanaman. Menjaga tanaman, menjaga keamanan dan ketahanan," sambungnya.