Wajib Tahu! Ini Titik Kritis Steak yang Bisa Membuatnya Menjadi Tidak Halal

Penulis: Tanti Malasari, Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 9 November 2022 | 11:00 WIB
Sariagri - Steak atau steik merupakan salah satu masakan khas dari negara Barat atau kuliner Western. Namun kini, makanan ini sudah dengan mudah banyak dijumpai di belahan dunia manapun, termasuk Indonesia.
Kata steak sendiri berasal dari bahasa Skandinavia yaitu "steik". Menurut kamus The Oxford English Dictionary, steak memiliki arti irisan daging tebal yang dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar di atas api sehingga akan menguarkan aroma yang khas dan menggugah selera.
Hal inilah yang membuatnya banyak digemari semua kalangan, mulai dari pria, wanita, anak-anak hingga orang dewasa. Meski demikian, mengonsumsi steak wajib diwaspadai bagi seorang muslim. Pasalnya makanan ini ternyata berpotensi menjadi tidak halal untuk dikonsumsi.
Berikut titik kritis yang memungkinkan steak menjadi tidak halal.
1. Daging yang digunakan
Umumnya daging yang digunakan untuk membuat steak adalah daging sapi. Namun bagi kamu yang beragama Islam, patut berwaspada jika daging yang dijual bukanlah daging sapi.
Selain itu, proses penyembelihan daging sapi sebagai bahan baku utama juga harus dipahami dengan baik apakah memenuhi kaidah atau tidak.
2. Proses pengemasan
Selain daging sebagai bahan baku, ada juga proses pengemasan yang tak boleh luput dari perhatian. Pasalnya dalam proses ini daging tidak boleh terkontaminasi dengan bahan haram.
3. Proses memasak
Titik kritis lain yang kemungkinan besar membuat steak menjadi tidak halal adalah proses memasak. Hal ini dikarenakan, dalam proses memarinasi daging, ada sebagian restoran yang menambahkan minuman alkohol, seperti wine, whiskey, (dan) brandy.
Merujuk fatwa dari LPPOM MUI Nomor 11 Tahun 2009 dan Nomor 10 Tahun 2018, yang menyebutkan apabila suatu makanan sudah dicampurkan dengan khamr, baik jumlahnya sedikit maupun banyak, maka kita sebagai muslim haram untuk mengonsumsi.
Pada dasarnya tujuan pemberian alkohol ini berfungsi untuk membuat daging menjadi lebih empuk dan aromanya lebih keluar. Mengutip Fine Dining Lovers, penambahan minuman alkohol dalam proses memasak steak memang umum terjadi dan banyak dilakukan dalam dunia kuliner.
Alkohol ini berfungsi untuk membuat daging menjadi lebih empuk, karena mampu memecahkan protein bernama kolagen. Bagian dalam struktur daging sapi ini jika jumlahnya sangat banyak, bisa membuat daging semakin keras. Namun efek sampingnya bisa membuat tekstur menjadi kering.
Sementara itu, alkohol disini juga berperan penting untuk mempertahankan tekstur daging menjadi lebih lembab.
4. Saus yang digunakan
Tidak hanya digunakan dalam proses memasak daging, penggunaan alkohol juga kerap ditambahkan dalam memasak saus untuk penyajian steak. Bagi nonmuslim, hal ini tentu tidak menjadi masalah, namun bagi seorang muslim, tentu hal ini wajib diwaspadai.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Titik Kritis Steak yang Bisa Membuatnya Menjadi Tidak HalalRestoran Salt Bae Kena Komplain Pelanggan, Dianggap Terlalu Asin
Dalam proses memasak saus steak, ternyata kadar alkohol di dalamnya tidak bisa dihilangkan atau tidak menguap meskipun dimasak.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Dalam penelitian yang dilakukan mengungkap bahwa alkohol tidak akan 100% menghilang meski sudah melalui proses masak.