Hati-hati! Kaum Hawa yang Sering Konsumsi Daging Berisiko Kanker Payudara

Ilustrasi daging merah (Pixabay)

Penulis: Triana, Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 20 Oktober 2022 | 14:30 WIB

Sariagri - Daging merah merupakan salah satu sumber protein dan zat besi. Sayangnya, kita disarankan untuk tidak mengonsumsinya terlalu sering. Hal ini lantaran daging merah bisa menjadi pemicu meningkatnya penyakit jantung, stroke, dan kanker payudara.

Dilansir dari NutritionValue, ada sebuah penelitian yang meneliti hubungan antara wanita dan daging merah. Dari hasil yang ditemukan wanita yang lebih sering makan daging merah memiliki risiko penyakit jantung 25 persen lebih tinggi daripada wanita yang jarang makan daging merah.

Menurut studi ini, bagi wanita yang mengonsumsi satu porsi daging merah per minggu, atau 1,5 porsi per hari memiliki risiko kanker payudara 22 persen lebih tinggi. Setiap penambahan satu porsi daging merah per hari akan meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 13 persen.

Pada dasarnya, para ahli menyarankan dengan mengganti daging merah dengan kombinasi ikan, kacang-kacangan, dan daging ayam. Kombinasi makanan ini akan mampu mengurangi risiko kanker payudara hingga 14 persen.

Jadi, untuk menghindari terkena kanker payudara, kamu bisa mulai mengurangi daging merah dan mulai mengonsumsi daging ayam. Menurut studi, dengan mengganti satu sajian daging merah menjadi daging ayam setiap harinya akan mengurangi risiko 17 persen secara keseluruhan, dan 24 persen untuk wanita yang sudah menopause.

Baca Juga: Hati-hati! Kaum Hawa yang Sering Konsumsi Daging Berisiko Kanker Payudara
3 Pola Makan Sehat yang Bisa Dilakukan untuk Cegah Kanker Sedari Dini

Namun, studi yang dipublikasikan di British Medical Journal ini memang belum dapat menjelaskan mengapa daging merah dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Akan tetapi, dari spekulasi yang berkembang, penyebabnya adalah karena proses yang terbentuk dari proses pemasakan daging merah. Selain itu, hormon pertumbuhan yang disuntikkan pada hewan ternak juga ditengarai sebagai penyebabnya.