Harga Tepung Melonjak, Restoran di Singapura Ketar-ketir

Ilustrasi tepung. (Foto: Unsplash)

Editor: Dera - Rabu, 28 September 2022 | 17:15 WIB

Sariagri - Restoran-restoran di Singapura yang menyajikan menu khas India ketar-ketir menghadapi lonjakan harga tepung terigu. Hal tersebut dikarenakan larangan ekspor gandum India yang menyebabkan kurangnya persediaan tepung di Singapura. 

Mengutip Economic Times, harga impor tepung terigu naik hampir tiga kali lipat di tengah terbatasnya persediaan bahan dasar tepung yaitu gandum karena invasi Rusia di Ukraina.

Pasokan tepung terigu di Singapura juga terus menipis karena meningkatnya permintaan dalam beberapa minggu terakhir. Jaringan supermarket di Singapura, FairPrice mengambil tepung terigu dari berbagai negara seperti Sri Lanka, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. 

"Kekurangan tepung (gandum) akan sangat mempengaruhi bisnis kami. Kami tidak dapat membebankan semua biaya kepada pelanggan kami, kami harus mencoba dan menjaga harga tetap murah," kata Mathavan Adi Balakrishnan, direktur pelaksana Sakunthala's, salah satu restoran terkemuka di daerah Little India, Singapura.

Restoran tersebut dulu membayar 5 dolar Singapura (sekitar Rp52.879) untuk satu kilogram tepung terigu dari India. Sementara tepung dari Dubai sekarang seharga 15 dolar Singapura (Rp158.639) per kilogram.

Baca Juga: Harga Tepung Melonjak, Restoran di Singapura Ketar-ketir
Sempat Viral, Begini Penampakan Restoran yang Berada di Dalam Gua Bali

India, produsen gandum terbesar kedua di dunia, berhenti mengekspor gandum dan tepung terigu sejak Mei 2022. Hal tersebut sebagai upaya membatasi lonjakan harga domestik setelah gelombang panas mengeringkan tanaman dan mempengaruhi pasokan gandum.

Larangan itu muncul di tengah ekspor gandum Ukraina yang dibatasi oleh perang Rusia-Ukraina. Ukraina dulunya adalah pemasok gandum terbesar keempat ke dunia, menyumbang sekitar 9 persen dari perdagangan gandum global.