Makan Coklat Setelah Konsumsi Mi Berbahaya, Ini Faktanya

Ilustrasi Mie Goreng (Pixabay)

Penulis: Triana, Editor: Reza P - Selasa, 27 September 2022 | 17:15 WIB

Sariagri - Mi dan coklat merupakan kedua makanan yang difavoritkan oleh banyak orang. Meski kedua makanan ini berbeda jenis, tetapi tetap saja, banyak orang yang tidak bisa menahan untuk tidak memakannya.

Akan tetapi, ada kabar jika kedua makanan ini dikonsumsi dalam waktu yang berdekatan dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Isu tersebut juga sudah banyak jadi perdebatan di kalangan masyarakat. Para pecinta mi dan cokelat pun mulai khawatir akan informasi yang simpang siur tersebut.

Konon kandungan arsenik pentoksida pada mi adalah senyawa yang ada di dalam pembuatan pestisida pengawet kayu dan bahan lainnya. Kandungan arsenik tersebut akan bereaksi dan makin menimbulkan efek berbahaya ketika seseorang memakan coklat.

Kabar gembiranya, ternyata isu yang beredar merupakan hoaks. Kandungan arsenik memang sangat mungkin ada pada beberapa makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Akan tetapi, kandungannya sangat kecil sehingga tidak cukup untuk membuat efek yang berbahaya bagi tubuh.

Menurut ahli Gizi bernama Tan Shot Yen mengatakan informasi soal efek berbahaya bagi yang mengonsumsi coklat dan mimemang sangat keliru. Sebab, tidak ada reaksi khusus yang terjadi bila kedua makanan tersebut dikonsumsi dalam waktu yang relatif berdekatan.

“Yang pasti keduanya bukan pangan utuh dan bukan kategori sehat,” ujar Tan Shot Yen.

Namun, kamu disarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Kamu sendiri perlu membatasi untuk mengonsumsi mi dan cokelat, karena sesuatu yang berlebihan memang tidak pernah baik.

Melansir dari The Journal of Nutrition, makan mi sebanyak dua kali seminggu dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik pada wanita.

Sindrom metabolik sendiri merupakan sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi secara berbarengan. Sindrom tersebut bisa meningkatkan resiko munculnya penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, stroke, dan serangan jantung.

Sementara itu, coklat yang dikonsumsi berlebihan juga bisa mengakibatkan orang mengalami gangguan kesehatan, dimana dapat meningkatkan konsumsi gula harian.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan pengurangan jumlah asupan gula kurang dari 10 persen dari kebutuhan energi harian.

Baca Juga: Makan Coklat Setelah Konsumsi Mi Berbahaya, Ini Faktanya
Wajib Coba! Ini Cara Masak Mi Instan Supaya Jadi Lebih Sehat

Orang dewasa umumnya hanya mengonsumsi 50 gram atau setara dua belas sendok teh per orang per hari. Untuk anak berusia 2 tahun sampai 18 tahun tidak disarankan mengonsumsi enam sendok gula teh setiap hari.

Gula memang bisa memberikan energi bagi tubuh. Namun, jika jumlahnya berlebihan, gula malah berdampak buruk bagi kesehatan. mulai dari peningkatan berat badan, risiko diabetes, tekanan darah tinggi, hingga mempercepat penuaan.