Pemerintah Janjikan Berbagai Insentif Guna Pertumbuhan Industri Mamin

Editor: Yoyok - Sabtu, 10 September 2022 | 16:00 WIB
Sariagri - Pemerintah akan memberikan berbagai insentif baik fiskal maupun non fiskal untuk produsen makanan dan minuman (mamin). Kebijakan yang akan ditempuh pemerintah ini dilakukan demi mendorong industri mamin terus berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan performa industri makanan dan minuman (mamin) melalui perpaduan kebijakan fiskal dan nonfiskal. Adapun insentif fiskal yang telah diusulkan, antara lain tax holiday, tax allowance, super tax deduction, dan Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP).
"Insentif tersebut sebagai salah satu strategi untuk mendorong investasi, penguasaan teknologi, serta penguatan struktur industri yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan industri sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditentukan," ujar Agus dalam keterangannya, Sabtu (10/9).
Sedangkan untuk kebijakan nonfiskal, di antaranya adalah memfasilitasi promosi produk industri mamin melalui pameran di dalam maupun luar negeri. Dalam rangka mengikuti arah peta jalan Making Indonesia 4.0 dan perkembangan transformasi digital, Kemenperin berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor manufaktur melalui percepatan implementasi industri 4.0.
"Kebijakan ini merupakan keniscayaan untuk mentransformasikan industri agar lebih efisien dan mampu bersaing dalam skala regional dan global," imbuhnya.
Dijelaskan Agus bahwa selama ini industri mamin merupakan salah satu mesin pertumbuhan sektor manufaktur dan perekonomian nasional. Kekuatan industri mamin di Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah dan permintaan dalam negeri yang terus meningkat.
"Meski terdampak pandemi Covid-19, industri makanan dan minuman masih menunjukkan ketahanannya dengan tumbuh 3,68 persen pada kuartal II tahun 2022, meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar 2,95 persen," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Janjikan Berbagai Insentif Guna Pertumbuhan Industri MaminPemerintah Dorong Investasi Makanan dan Minuman Standar Pengolahan Tinggi
Pada periode yang sama, industri mamin memberikan kontribusi sebesar 38,38 persen terhadap PDB industri nonmigas sehingga menjadi subsektor dengan kontribusi PDB terbesar di Indonesia. "Selain itu, pada Januari-Juni 2022, ekspor industri makanan dan minuman mencapai 21,3 miliar dolar AS, meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar 19,5 miliar dolar AS," ungkapnya.
Kinerja gemilang lainnya dari industri mamin, yakni mampu menarik investasi sebesar Rp21,9 triliun hingga kuartal II tahun 2022 dan menyerap tenaga kerja hingga 1,1 juta orang. "Kami optimistis akan ada kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan banyak peluang yang tersedia ketika industri makanan dan minuman terus tumbuh dan menjadi lebih kompetitif," kata Agus.