Kekeringan Ekstrem Membuat Produksi Garam di Prancis Meningkat

Ilustrasi produksi garam. (Foto: Unsplash)

Editor: Putri - Senin, 8 Agustus 2022 | 22:00 WIB

Sariagri - Gelombang panas dan kekeringan eksrem menyerang negara Eropa tidak terkecuali Prancis. Banyak yang mengalami kerugian akibat cuaca ekstrem ini, namun tidak dengan petani garam di wilayah barat laut Guerande, Prancis.

Fleur de Sel (bunga garam) khas Guerande yang berwarna putih salju, adalah salah satu garam sangat halus di pasar dunia. Jenis garam ini dijual di Amerika Serikat dengan harga lebih dari 100 dolar AS per kg.

Mengutip Reuters, Senin (8/8/2022), suhu naik dalam beberapa bulan terakhir dan hampir tidak ada curah hujan. Keadaan tersebut menyebabkan tingginya penguapan air laut di wilayah tersebut. Produksi garam pun melonjak.

Produksi garam laut selama 10 tahun terakhir rata-rata sekitar 1,3 ton. Tetapi tahun ini hasilnya hampir dua kali lipat yaitu 2,5 ton.

Petani garam bernama Francois Durand mengakui bahwa keadaan tersebut membuatnya menjadi salah satu dari sedikit "pemenang" dalam menghadapi perubahan iklim jangka pendek. Sementara sebagian negara menghadapi kebakaran hutan dan kekurangan air.

"Bisa dibilang begitu, ya. Sayangnya," lanjutnya. "Jelas keadaan ini baik untuk kita."

Di wilayah yang lebih dikenal dengan cuaca Atlantik, lebih dari 40 hari sinar matahari tanpa gangguan dan angin sepoi-sepoi, artinya waktu istirahat mereka sedikit, kata pekerja Audrey Loyer.

Membuat garam adalah pekerjaan yang melelahkan. Di bawah terik matahari, para pekerja mendorong gerobak di sepanjang dinding lumpur sempit, mengikis garam laut dari dasar wadah menggunakan metode dan alat yang hampir tidak berubah selama lebih dari empat abad.

"Para pekerja lelah," kata Mathilde Bergier, pengusaha garam yang mengelola toko lokal. "Tidak ada hujan untuk menjadi alasan istirahat."

Baca Juga: Kekeringan Ekstrem Membuat Produksi Garam di Prancis Meningkat
Cuaca Tak Menentu, Produksi Garam Rakyat di Cirebon Terganggu

Ketika matahari akhirnya terbenam pada musim panas yang ekstrem, produsen garam di Guerande bertanya-tanya apa yang harus dilakukan dengan semua garam itu jika cuaca panas menjadi hal normal.

Beberapa petani garam mengatakan bahwa mereka sekarang memiliki cadangan untuk beberapa tahun ke depan. "Beberapa petani sudah berhenti bekerja musim ini," tutup Bergier.