Harga Gandum Melonjak di Tengah Kekhawatiran Pasokan dari Laut Hitam

Editor: Yoyok - Senin, 25 Juli 2022 | 09:45 WIB
Sariagri - Harga gandum berjangka Chicago melesat lebih dari 2 persen pada Senin (25/7) dengan pasar memulihkan beberapa kerugian yang tajam pada sesi lalu di tengah kekhawatiran atas pasokan dari wilayah Laut Hitam, meski ada kesepakatan Rusia-Ukraina.
Reuters pada pukul 07.57 WIB melaporkan harga kontrak gandum yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) melambung 2,4 persen menjadi 777,25 dolar AS per bushel. Sementara, jagung berjangka melonjak 1,2 persen menjadi 571 dolar A per bushel dan kedelai naik 0,6 persen menjadi 1.323,50 dolar AS per bushel.
Ukraina bergerak maju, Minggu, dengan upaya untuk memulai kembali ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam di bawah kesepakatan yang bertujuan guna meredakan kekurangan pangan global, tetapi memperingatkan pengiriman akan terganggu jika serangan rudal Rusia di Odesa menunjukkan intensitas.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengecam serangan Sabtu sebagai "barbarisme" yang menunjukkan Moskow tidak dapat dipercaya untuk mengimplementasikan kesepakatan yang dicapai hanya satu hari sebelumnya dengan mediasi Turki dan PBB.
Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menawarkan jaminan atas pasokan gandum Rusia ke Mesir selama kunjungan ke Kairo, Minggu, di tengah ketidakpastian atas kesepakatan untuk melanjutkan ekspor Ukraina dari Laut Hitam.
Mesir adalah salah satu importir gandum utama dunia dan tahun lalu membeli sekitar 80 persen impor tersebut dari Rusia dan Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari mengganggu aktivitas pengiriman dan mempercepat kenaikan harga komoditas global, menghantam keuangan Mesir.
Sejumlah buyer dari China membeli gandum Australia dan Prancis dalam jumlah besar minggu ini sebagai tanda bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengambil keuntungan dari penurunan harga baru-baru ini untuk memenuhi kebutuhannya yang besar, kata trader Eropa, Jumat.
Baca Juga: Harga Gandum Melonjak di Tengah Kekhawatiran Pasokan dari Laut HitamJagung Turun ke Level Terendah 8 Bulan, Efek Kekhawatiran Pasokan Mereda
Ekspor kedelai dari Brasil diperkirakan mencapai 91,5 juta ton pada 2023, melesat dari 77,2 juta yang diperkirakan pada 2022, ketika pemasok terbesar dunia itu bersiap untuk menanam bibit unggul.
Proyeksi tersebut, yang dibuat konsultan swasta Safras & Mercado, Jumat, mencerminkan perkiraan hasil dan areal yang bullish untuk musim berikutnya, yang terjadi setelah kekeringan merusak sebagian tanaman.